selepas subuh rindu berdiri di halaman rumahku
tersenyum tanpa dosa
di tangannya ada sekeranjang kenangan
ah sial, dia lagi
mengapa sepagi ini bertamu
aku masih belum siap menjamu
"maaf, aku diutus tuanku untuk mengantarkan ini padamu"
kuterima sekeranjang kenangan kita
lalu, gerimis perlahan jatuh dari pelupuk mata
tak apa jika aku harus merawat ini sendiri
dengan sisa sisa keteguhan hati yang kumiliki
kucoba menyeduh kopi
alih alih mengsuir kantuk dan sakit hati
namun asap yang mengepul ke udara
membingkai wajahmu, senyummu
hingga jemariku tergesa-gesa meraba ruang hampa
"ternyata aku batu untuk mencintai seseorang selain kamu"
Kamar, 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI