Mohon tunggu...
SRIYATI SRIYATI
SRIYATI SRIYATI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Hobby membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Psikologi UM Memberikan Psikoedukasi Tentang Bullying di SMP Negeri 2 Panarukan

25 Desember 2024   10:42 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:42 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan "Psikoedukasi Pencegahan Bullying atau Perundungan" pada Kamis (12/10) di SMPN 2 PANARUKAN. Acara yang dimulai pukul 07.00 ini dihadiri oleh 60 siswa kelas IX yang tengah mempersiapkan diri untuk memasuki dunia pendidikan selanjutnya.

Tujuan dari psikoedukasi bullying yakni untuk memberikan pemahaman terhadap peserta didik mengenai bullying dan dampak perilakunya bagi pelaku maupun korban, sedangkan tujuan dari sosialisasi perkembangan remaja adalah untuk meminimalisir permasalahan yang sering terjadi pada remaja.


Dalam kegiatan ini, para siswa mendapatkan pemahaman untuk menghadapi situasi perundungan, mulai dari (1) Pemahaman Bully (2) Jenis Bullying (3) Siapa saja yang terlibat dalam bullying (4) Karakteristik korban dan pelaku bullying (4) Faktor Bullying (5) Dampak Psikologis Bullying (6) Tips Menghadapi Bullying.


Materi disampaikan secara interaktif oleh Roseana Salwa (mahasiswa psikologi). Tidak hanya memberikan teori, tetapi kegiatan ini juga disertai dengan penampilan berbagai macam video kasus perundungan/bullying untuk memberikan contoh secara nyata kepada siswa. Sesi tanya jawab dan praktik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali lebih banyak informasi dan berbagai pengalaman bully yang pernah mereka alami atau lihat di lingkungan sekitar mereka.


"Perlu kalian ketahui, berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sebanyak 1.193 kasus pelanggaran perlindungan anak, dan sebanyak 87 kasus bullying di sepanjang tahun 2024. Dari 87 kasus tersebut, 26% terjadi kepada siswa SD, 25% pada siswa SMP, dan 18,75% terjadi pada siswa SMA. Data tersebut menunjukkan bahwa kasus bullying di lingkup sekolah di Indonesia masih marak terjadi dan terus mengalami peningkatan. Jadi apa yang kakak sampaikan disini nantinya semoga bisa menjadi bekal ilmu untuk kalian di masa yang akan datang" jelas Roseana Salwa dalam pemaparan materinya.


Antusiasme peserta terlihat sepanjang acara, dengan banyaknya siswa yang aktif bertanya dan berpartisipasi dalam simulasi. Guru-guru SMP Negeri 2 Panarukan turut hadir dan memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa Psikologi ini. Mereka menilai kegiatan ini sebagai langkah positif dalam mencegah terjadinya perundungan pada siswa.

Dengan adanya pembekalan ini, diharapkan para siswa memberikan pemahaman bahwa perilaku bullying merupakan perilaku yang buruk atau negatif. Selain itu, psikoedukasi perilaku bullying dapat menjadi strategi pencegahan perilaku bullying atau perundungan pada remaja. Dengan demikian, harapannya siswa dan siswi sebagai seorang remaja dapat menjaga perilaku mereka, membentuk hubungan pertemanan yang lebih sehat dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun