Mohon tunggu...
SRIYATI SRIYATI
SRIYATI SRIYATI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Hobby membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2

10 Mei 2023   11:17 Diperbarui: 10 Mei 2023   11:34 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL - MODUL 3.2

MENGANALISIS TAYANGAN VIDEO PRAKTIK BAIK YANG MENGGAMBARKAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA SEKOLAH UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MURID

Di suatu pagi yang cerah, di SDN Cipanas, Kota Serang, nampak murid-murid datang dengan semangat dan riang gembira. Sembari menunggu bel masuk berbunyi, anak-anak bermain di halaman dan ruang kelas. Murid putera bermain kelereng dan murid puteri bermain engklek dan bekel. Mereka nampak sangat senang saat bermain, hingga tiba waktu masuk kelas. Ibu guru dengan ramah menyambut murid-murid di pintu masuk kelas, menyapa setiap anak murid dan salam akrab. Dari gambaran aktivitas murid-murid tersebut, Visi sekolah ini kemungkinan adalah "Terwujudnya Siswa Berprestasi dan Berbudaya, melaui Sekolah Yang Menyenangkan".

Setelah murid-murid masuk kelas, nampak seorang rekan sejawat dari Ibu guru mendatanginya dan menanyakan tentang rencana prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh Ibu guru. Berdasarkan pengamatan dari tayangan video, Ibu guru berkeinginan untuk merumuskan prakarsa perubahan di kelasnya yaitu, mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.

Langkah-langkah atau tindakan yang menggambarkan tahapan BAGJA dilakukan oleh guru secara rinci adalah sebagai berikut;

  • B-uat Pertanyaan Utama:
  • Guru mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi dari pendapat dan pengalaman murid tentang penyemangat belajar. Murid bebas memberikan pendapatnya, misalnya ada yang sambil makan, mendengarkan musik, dan duduk lesehan. Murid-murid diminta untuk menyebutkan hal-hal yang disukai dari kelas sendiri. Ada yang suka duduk dekat rak buku supaya bisa membaca buku, duduk dekat jendela supaya kena angin. Kemudian guru meminta murid untuk bekerja kelompok, mengidentifikasi hal yang disukai dari kelas 2 dan kelas 6.  
  • A-mbil pelajaran
  • Murid diajak untuk mengambil pelajaran dari kelas lain untuk menambah inspirasi kelas yang membuat semangat.
  • G-ali Mimpi
  • Dalam kondisi STOP dan mindfulness, guru meminta murid untuk memejamkan mata dan membayangkan, kira-kira kelas seperti apa yang nyaman dan menyenangkan serta menjadi penyemangat dalam belajar.
  • Secara berkelompok, murid menuangkan bayangan kelas impian menurut mereka dalam sebuah gambar.
  • Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang kelas impian.
  • J-abarkan Rencana

Murid diajak berkontribusi menentukan kebutuhan kelas yang nyaman; lantai bersih, dinding penuh hiasan, kursi yang bisa dirubah-rubah posisinya, rak buku, dan lain-lain.

  • A-tur Eksekusi
  • Murid diberi kesempatan berkontribusi untuk menentukan pembagian tugas kelompok.
  • Setiap kelompok mempunyai tanggung jawab masing-masing, ada yang bertanggung jawab membersihkan kelas, membuat hiasan dinding, dan menyusun bangku.
  • A-tur Eksekusi
  • Murid diberi kesempatan berkontribusi untuk menentukan pembagian tugas dalam kelompok
  • Guru memfasilitasi musyawarah kelas, murid diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat, waktu untuk mewujudkan kelas impian. Sehingga diperoleh kesepakatan waktu untuk mewujudkan kelas impian.

Ibu guru dalam tayangan telah melakukan rangkaian kegiatan menerapkan BAGJA di dalam kelas dengan memanfaatkan aset yang ada. Guru mempunyai peran sebagai pemimpin pembelajaran, yang menaruh perhatian penuh pada komponen pembelajaran dalam hal ini adalah mewujudkan kelas impian murid-murid guru tersebut. pemberdayaan dan pelibatan komunitas, dalam hal ini guru tersebut melibatkan rekan sejawat yang ikut benkontribusi dalam prakarsa perubahan kelas untuk mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem pendidikan di sekolah, khususnya di kelas.

Sebagai pemimpin pembelajaran, Ibu guru melakukan identifikasi modal atau aset sumber daya yang ada di kelasnya. Pertama ibu guru mengajukan pertanyaan hal-hal apa saja yang disukai oleh murid-murid di kelasnya. Hal ini bisa digunakan sebagai modal/aset bagi guru untuk mencari aset lainnya.

Kedua, Ibu guru saat memimpin musyawarah kelas, murid-murid di kelas Ibu guru tersebut sangat pro aktif dalam menyumbang pendapat, yang menunjukkan bahwa murid-murid di kelas ini mempunyai kemampuan berfikir kritis. Ketiga, saat kerja kelompok, murid-murid juga kompak, saling kerja sama, toleransi, saling mendukung, sehingga tugas menggambar tentang kelas impian selesai dan bisa dipresentasikan dengan baik. Ini menunjukkan bahwa Ibu Guru telah menerapkan pembelajaran dengan basis KSE (kompetensi sosial emosional) dengan menumbuhkan keterampilan relasi, kesadaran diri, dan kemapuan diri.

Dari tayangan video tersebut dapat diperoleh sebuah pelajaran bahwa, untuk melakukan sebuah perubahan bisa dimulai dari hal sederhana dengan sesuatu yang sudah dimiliki dan mengoptimalkan semua aset yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun