Mohon tunggu...
SRIYATI -
SRIYATI - Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebetulan atau Tidak

14 Mei 2015   10:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:03 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada satu pengalaman yang sempat menimbulkan tawa.  Sekolah kami selesai melaksanakan rekreasi siswa kelas 8.  Bapak/ibu guru yang tidak mengikuti kegiatan tersebut mendapatkan oleh-oleh berupa kripik buah, 3 buah apel, dan dodol apel.  Salah satu guru langsung membuka kemasan kripik mangga yang diterimanya.  Dengan melek merem dia menawek merem begitu.  Guru yang menerima kripik mangga tersebut mengatakan keasaman kripik yang dia makan sangat tinggi.  Sementara itu, salah satu personil TU yang juga menerima kripik mangga ditantang untuk mencoba makanan tersebut.ari guru lain untuk turut serta makan.  Sebelum menerima tawaran tersebut salah satu guru bertanya, kenapa kok sampai mel Sang guru mengatakan bahwa hasil pembagian makanan tersebut menunjukkan amal dan perbuatan orang yang menerimanya.  Personil TU tersebut menolak untuk membuka kemasan kripik yang diterimanya.  Setelah beberapa menit membicarakan rasa kripik yang sangat masam tersebut, personil TU tadi mengatakan bahwa dalam kemasan kripik yang diterimanya tertulis “kw 1”, sedangkan kemasan kripik yang diterima guru tertulis “kw 2”, dan tentu saja rasanya berbeda.  Oh ya, ....?  Dengan rasa tidak percaya, guru penerima kripik mangga memaksa buka kemasan kripik mangga yang diterima TU, dan ....  Iya, ya, kok lain rasanya?  Lebih manis, tidak masam.  Kemudian kita diingatkan lagi dengan kalimat “rasa makanan tergantung amal orang yang menerimanya”.  Setelah beberapa saat tenaga TU tersebut mengatakan bahwa dia tadi sebenarnya menuliskan “kw 1” dan kw 2” pada tiga kemasan kripik mangga, untuk mengelabui.  Kontan meledak tawa seisi ruangan.  Selesai menertawakan diri sendiri, kami merenungi kembali kalimat “rasa makanan tergantung amal orang yang menerimanya”.

Sebenarnya, banyak contoh kejadian yang kalau kita mau memikirkan merupakan cerminan pribadi kita.  Cuma, seringkali kita menganggap hal tersebut hanya suatu kebetulan belaka.  Suatu kebetulan yang tentunya sudah ada yang mengatur.  Segala yang dianggap suatu kebetulan ataupun tidak, hendaknya mampu membuat kita untuk mengevaluasi diri.

Tiada seorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh Tuhan, dan tidak ada di antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa, maka ia melihat ke kanannya, tiada sesuatu kecuali amal perbuatannya, dan melihat ke kiri juga tidak melihat sesuatu kecuali amal perbuatannya, dan melihat di depannya tiada terlihat kecuali api.  Maka jagalah dirimu dari api neraka walau dengan sedekah separuh dari biji kurma (Bukhari, Muslim).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun