Maraknya kasus covid-19 di Indonesia membuat semua orang panik dan khawatir akan hal tersebut, sehingga semua orang lebih memilih untuk tidak keluar rumah untuk menghindari kerumunan atau bertemu orang lain sementara waktu. Bahkan banyak pekerja yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atas kejadian wabah covid-19 ini dan banyak juga kantor kantor yang menerapkan WFH (Work From Home) di sisi lain ada juga mahasiswa yang harus menunda keinginan untuk kuliah offline di tengah kondisi seperti ini.
Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga menerapkan pembelajaran (perkuliahan) secara online atau daring. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan orang agar bisa membantu mencegah pengurangan kasus covid-19 di Indonesia. Akan tetapi hal ini tidak menjadikan Unisa Yogyakarta untuk membuat mahasiswanya merasa sedih, karena dengan adanya perkuliahan daring ini Unisa tetap membuat keseruan mahasiswanya agar mahasiswa tidak berlarut larut kesedihan akan wabah covid-19 yang sedang melanda Indonesia.
Salah satunya dengan kegiatan Mataf Daring atau Online, Mataf sendiri adalah kepanjangan dari Masa Ta’aruf yaitu kegiatan pengenalan mahasiswa baru dengan kampus. Walaupun kita tidak bisa melakukan mataf offline di kampus tetapi mataf online tidak kalah seru dengan mataf offline. Unisa sangat memanfaatkan media sosial untuk beberapa kegiatan mataf online ini, seperti mengupload twibbon lalu membuat video perkenalan diri melalui instagram dan tiktok dengan mengenalkan budaya asal daerah masing masing mahasiswanya, hal itu membuat saya senang dan menjadi tahu akan kebudayaan teman teman saya dari berbagai daerah. Banyak dari teman teman beda daerah yang menampilkan baju daerahnya dan makanan tradisional di daerahnya yang sebelumnya belum pernah saya lihat. Dengan pemanfaatan media sosial ini orang lain atau publik dapat melihat juga keseruannya, salah satu yang saya suka adalah ketika membuat perkenalan diri dan membuat video membantu umkm sekitar dengan bantuan promosi melalui media sosial, selain membantu agar umkm tersebut dikenal banyak orang, kita juga ikut senang dan bangga karena telah membantu umkm sekitar. Tidak berakhir disitu saja, banyak tugas yang diberikan untuk membuat video dan itu membuat kita makin kreatif dan mengurangi rasa sedih akan wabah covid-19 dan kita memiliki kesibukan sehingga tubuh kita bergerak tidak hanya berdiam diri. Setelah mataf pun Unisa Yogyakarta juga memiliki keseruan dengan perkuliahan daringnya, dengan bertemu dosen dosen yang sangat ramah dan baik sehingga kegiatan kuliah ini pun berasa senang.
Di dalam perkuliahan ini Unisa juga tidak melupakan pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran. Contohnya seperti kita diberi tahu untuk bagaimana cara mengunggah video tugas di Youtube kita pribadi sehingga hal itu sudah menjadi dasar untuk kita berkembang, misalnya untuk menjadi seorang youtuber. Tidak hanya Youtube, Unisa juga memanfaatkan Instagram,Twitter dan masih banyak lainnya. Hal ini menjadi keseruan tersendiri sehingga kita sebagai mahasiswa tidak bosan dengan pembelajaran yang begitu begitu saja. Kuliah yang biasanya hanya menyimak buku dan penjelasan kini bisa dengan media sosial sebagai sarana pembelajaran dengan tugas tugas yang di unggah di media sosial sehingga membuat kita menjadi tidak bosan dan kita menjadi lebih mengikuti perkuliahan dengan senang karena kita sebagai Gen-Z tentu tidak bisa jauh dari internet atau media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H