Guru adalah orang yang digugu dan ditiru oleh peserta didik. Guru merupakan seorang pahlawan tanpa tanda jasanya. Tanpa guru pendidik di seluruh dunia tidak akan berhasil mencetak orang_orang pandai. Tetapi guru yang bagaimana harus digugu dan ditiru ??? Seorang pendidik harus orang yang sabar, ikhalas dan telaten. Dengan mendidik murid_murid yang belajar dari tidak bisa menjadi bisa.
Dalam kehidupan nyata seorang pendidik harus meneliti, mengapa murid_murid terlambat datang sekolah, sering tidak sekolah, sering membolos ke sekolah. Pasti murid_murid tersebut akan memberikan jawaban yang diinginkan oleh setiap guru. Di jaman era digital murid_murid datang dari anak orang kaya tidak jadi masalah kalau harus menyediakan barang mewah untuk mendukung dalam pendidikan.
Seperti orang tua diharuskan menyiapkan hp, laptop, modem dsb pasti bisa menyediakan. Tetapi bagaimana murid yang orang tua hanya bekerja sebagai buruh, pemulung, tukang becak, tukang ojek dsb. Dari penghasilan setiap hari dapat kadang_kadang banyak penghasilannya/kurang .Masih banyak muri_murid kita disuruh bekerja oleh orang tuanya.
Bagaimana murid tersebut bisa konsentrasi untuk belajar. Kemungkinan pulang dari sekolah mengerjakan pekerjaan sampingan.Demi sesuap nasi dan kebutuhan sehari_hari.Murid yang sering membolos banyak faktor yang mereka hadapi. Seperti malas belajar, di jalan bertemu dengam teman yang mengajak main / tidak baik. Terhadap orang tua pamitan mau pergi ke sekolah. Padahal bertemu di jalan dengan teman yang mengajak untuk bermain.
Akhirnya anak tersebut terpikat untuk berbuat onar/ kenakalan remaja . Tetapi murid yang baik selalu membantu orang tua untuk mencari nafkah karena keadaan. Di sinilah seorang pendidik harus bisa mengayomi / memberikan semangat untuk belajar. Murid_murid yang tidak mampu dalam ekonomi harus kita bantu dengan memberikan perhatian/ memberikan bantuan yang kita bisa. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan  menginsfirasi kepada orang tua, murid, guru, dan lingkungan sekitar. Demi kemajuan pendidikan putra_putrinya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H