Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Murid-murid Kita Selalu Bermasalah?

31 Januari 2017   10:41 Diperbarui: 31 Januari 2017   21:45 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagian ke 2

  • Dari hasil pengalamanku mengajar sejak tahun 1987-2017 berarti sudah 30 tahun. Sudah cukup lama pengabdianku dari guru honorer dan sampai saat ini sudah jadi guru pns, Alhamdulillah saya menikmati semua fasiltas dari pemerintah. Dari sejak kecil waktuku dihabis di perpustakaan sekolah karena di tempat itulah saya banyak ilmu pengetahuan. Saya punya seorang sahabat yang baru ku kenal waktu ada diklat penulisan artikel di LPMP Jabar yg dibimbing oleh Pak Idris Apandi Widyaiswara LPMP Jabar.Perkenalanku berlanjut dengan bertukar pengalaman di washap dan saling tukar buku untuk menambah ilmu pengetahuan tentang dunia pendidikan saat ini. Pada hari ini saya membaca buku beliau dengan judul "Mendidik Anak Dengan Cinta " oleh Pak Drs. Hamrin,M.M.Pd Pengawas SMK dari Tanjungpandan Belitung Provinsi Kepulauan Babel.
    Saya mau memaparkan berdasarkan pengalaman di sekolah ada beberapa kasus yang pernah saya tangani di sekolah, saya wali kelas 1 SD contohnya :
  • Mengapa Murid-murid Kita sering membolos sekolah ???
  • Berdasarkan hasil penyelidikan fakta dan kenyataan bahwa murid-murid kita sering membolos sekolah pasti ada sebab dan alasannya. Setiap tahun pelajaran baru setiap guru kelas 1 SD pasti menerima murid yang berlatar belakang yang berbeda, baik status sosial orang tua, pendidikan orang tua maupun tempat tinggal serta lingkungan. Saya mempunyai murid setiap hari kesiangan dan jarang masuk sekolah.
    • Pada suatu hari anak tersebut yang bernama Dede dipanggil ke ruangan guru. Saya mulai mengajukan beberapa pertanyaan kepada Dede :
    • Mengapa sering kesiangan dan tidak masuk sekolah ???Dede menjawab :Ya, Bu guru karena mamahku tidak membangunkan aku untuk mandi, makan dan minum.Mengapa tidak membangunkannya ???karena saya selalu pulang malam kalau ke rumah.
    • Mengapa kamu pulang malam ke rumah ??? karena aku mengamen Bu guru setiap hari harus setor kepada ayah dan ibuku Rp 25.000/sehari.
    • Seandainya kamu tidak bawa uang yang disuruh orang tuamu, Bagaimana ??? Kalau saya tidak membawa uang yang diinginkan orang tuaku nanti dimarahi dan dipukuli, lihat Bu guru pipiku banyak coret-coretan bekas luka, karena sering dipukuli oleh orang tuanya.
    •  Jadi kamu selau pulang malam karena belum membawa uang yang
    •  Rp 25.000/sehari ??? Ya, Bu guru.kata Dede.
    • Ibu guru lihat pakai kamu hampir 1 minggu tidak ganti yah ???Kata Dede: Ya,Bu guru kata orang tuaku supaya nanti banyak yang ngasih uang sambil tertawa ha...ha...ha...,Oh begitu, kataku.
    • Kalau kamu sehari berapa kali mandi ????Saya tidak pernah mandi, Ah...masya iyah...kalau kamu tidak mandi bau dan kotor ( Caludih/
    • seperti gembel ).Ya,Bu guru,kalau saya kotor dan bau nanti banyak orang yang akan memberikan pakaian.
    • Oh....begitu.....Saya kaget sekal masih ada orang tua yang seperti itu.Ya sudah nanti ibu kasih baju seragam dan baju lain dari Kakak Umar, masih bagus dan masih layak pakai.Tetapi harus mandi setiap hari, mandi 2x sehari dan menggosok gigi 2x sehari. Saya memberikan pakaian, hanya dipakai beberapa hari. Besoknya memakai baju yang kotor lagi. Saya panggil orang tuanya, yang datang ibunya.Kelihatan cara berpakain ibunya juga kotor dan bau.Melihat rambutnya gimbal dan bibirnya hitam sekali. Saya bertanya kepada mamahnya Dede:Maaf ya, Mamah Dede, saya panggil ke sekolah, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan.
    • Apakah benar Dede suka mengamen dan harus setor uang Rp 25.000/sehari ????Mamah Dede menjawab:Ya,Bu guru, karena ayahnya Dede tidak bekerja jadi Dede disuruh mencari uang setiap hari dari pagi sampai malam .Oh...begitu kataku.
    • Bagaimana kalau Dede tidak bawa uang ???Ya, nanti dimarahi dan dipukuli oleh ayahnya Dede.
    • Apakah ibu tidak berusaha untuk mencari nafkah selain mengamen ??? enak mengamen Bu guru, karena hasilnya lumayan, kalau menjadi pembantu/buruh mencuci sudah cape dan gajihnya sedikit.
    • Apakah ibu juga suka merokok ???Ya,Bu guru, kalau tidak merokok jadi pusing dan stress memikirkan uang untuk makan.
    • Dengan melihat kenyataan masih ada orang tua yang memanfaatkan tenaga anak kecil yang berusia 6 tahun. Dede dalam satu semester sekolahnya hanya 3 bulan. Dalam 1 minggu masuk sekolah hanya 2-3 hari. Pada waktu semester 2 masuk sekolah hanya 1 bulan. Saya sebagai gurunya mencari informasi, Mengapa Dede tidak masuk sekolah.Kata tema-temannya mau keluar sekolah.tetapi saya belum mengeluarkan Dede,karena orang tuanya tidak datang ke sekolah.
    • Pada suatu hari saya lagi naik angkot pulang dari seminar, saya melihat Dede ada dipinggir jalan.Teman Dede mengamen naik angkot yang saya tumpangi.Melihat saya,gurunya Dede, langsung turun lagi dari angkot tersebut.Mungkin memberitahukan ada guru Dede di dalam angkot.Dede melihat saya dan berteriak, Bu Guru, saya mau keluar sekolah enak mencari uang........nanti saya akan kaya dari mengamen.Untuk apa sekolah ???
    • Dari yang saya paparkan di atas tindakan orang tua sungguh keterlaluan dan tidak baik untuk perkembangan anaknya dalam hal  pendidikan.Jadi merasa dengan mendapatkan uang dari hasil mengamen merasa sudah cukup yang penting bisa makan.Tetapi tidak memikirkan masa depan anak-anaknya. Pemerintah sudah memberikan bea siswa bagi anak yang tidak mampu termasuk Dede. Dede dari Kecamatan juga mendapatkan dana tersebut.Saya sebagai gurunya tidak bisa menyelamatkan Dede, karena orang tuanya bersih kukuh kepada pendiriannya lebih baik jadi pengamen daripada sekolah. Semoga pengalaman saya tersebut bisa bermanfaat bagi orang tua, guru dan masyarakat sekitar,Amin Yrb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun