Sedangkan penulis tidak mau mengisi rumah tersebut. Bukan apa-apa ,ya...namanya berkumpul dengan keluarga besar. Pasti banyak masalah terutama penulis bekerja .Â
Kalau mengajar pagi berangkat jam 05.30-14.00 perjalanan 1 jam ke sekolah .Masuk sekolah siang jam 10.30-18.00 . Kapan bisa bersosialisasi dengan keluarga suamiku. Jadi suamiku membelikan rumah lagi di dekat tempat mengajar ( sekolah).
Sebelum punya kamar yang sekarang ditambah jadi 3 lantai. Suka ikut tidur di rumah kakak atau adiknya. Malu juga merepotkan. Akhirnya tahun 2021 dibangun 3 lantai yang lantai 1-2 di kontrakkan .
Senangnya sudah punya tempat tinggal di dekat keluarga suamiku. Udaranya di Dago Atas enak sekali. Padahal penulis sejak tahun 2018-2022 saat ini. Punya penyakit Asma ( sesek napas karena Alegri udara ).Â
Di Dago Atas setiap menginap bisa mandi 2-3 kali sehari dengan air dingin. Karena air di sini sistemnya sumur bor dari dalam tanah. Jadi airnya sangat baik untuk kesehatan.
Berbeda dengan di rumahku yang dekat sekolah. Pakai air ledeng ,kita hapal air ledeng dari air kotor yang diberi obat . Pasti banyak bakteri atau virus-virus.Â
Hanya karena dengan tehnologi ,pasti air kotor diolah sebaik mungkin. Sampai bisa di konsumsi oleh manusia. Di kawasan Dago Atas dekat ke sebuah universitas seperti UNPAD,ITB dan perguruan tinggi swasta lainnya.Â
Bahkan di banyak tempat kuliner yang sering diburu oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Penulis juga di sini sangat betah. Hanya jauh dari tempat bekerja baik penulis dan suamiku.Â
Serta jauh dari tempat sekolah dan kuliah anak-anakku. Ya,...cukup setiap hari Sabtu dan Minggu refresing ke sini. Sambil silaturahmi dengan keluarga suamiku.Â
Ada kata pepatah orang tua dulu " Dekat bau tai dan jauh bau kesturi ( bau minyak wangi) " . Artinya kalau dekat banyak pertengkaran atau permusuhan dengan saudara.Â
Tapi kalau jauh setiap bertemu pasti kangen terus. Apalagi kalau setiap datang ke sini bawa oleh-oleh untuk keluarga suamiku. Pasti mereka dengan senang dan bahagia.
