Saya membaca artikel dari Pak Cecep Gaos seorang guru SD dari Kab Karawang yang begitu bagus sekali tulisannya  tentang "PIGUR SEORANG GURU". Terinsipirasi juga dari tulisan Pak Suhaya Saputra, S. Pd. M. Pd dengan judul "GURU MULIA KARENA KARYA" dari Majalah Bhinneka Karya Winaya.Â
Seorang guru harus berkarya karena setiap hari bertemu dengan berbagai karakter peserta didik. Masalah setiap hari ada saja,masalah tersebut bisa menjadi sebuah karya yaitu berupa ptk, menulis artikel dsb.Ide-ide bisa datang dari permasalahan yang kita hadapi setiap hari. Hanya kendalanya adalah Apakah guru-guru mampu untuk menulis dan sangguhkah menyusun kata demi kata, sehingga bisa berbentuk jadi sebuah kalimat. Dan bisa menulis dalam 1 paragraf ???Semua itu bagaimana kepribadian dari masing-masing guru tersebut. Ada 3 kata yaitu :
1.Guru
Dalam pasal 1 Bab 1 UU Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Guru Dan Dosen,disebutkan bahwa guru pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2. Berhati Mulia, Bijaksana, ikhlas, Sabar
~Mulia diartikan berbudi luhur
~ Bijaksana diartikan segala masalah harus diselesaikan dengan jalan kekuargaan
~Ikhlas diartikan segala pekerjaan yang dikerjakan tidak mengharapkan minta upah, ongkos, tips, pujian
~Sabar diartikan segala perbuatan yang diakibatkan oleh perilaku dari orang/murid /masyarakat sekiling yang tidak sesuai dengan tata tertib /melanggar aturan yang berlaku.
3.Berkarya( Menghasilkan sebuah karya )
a.  Guru harus tumbuh (growing)  untuk meningkatkan pengembangan  diri agar tidak ketinggalan jaman dalam Era Digital.
b. Guru harus kreatif (creative) dalam pembelajaran dan menghasilkan ide-ide baru.
c. Guru harus adaptasi (adaptive) menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana kita mengajar/ bertempat tinggal.
d. Guru harus responsive ( responsive) terhadap segala perubahan jaman. Dari jaman batu sampai jaman era digital.
 e. Guru harus peduli ( caring) terhadap murid dalam menstranfer ilmu pengetahuan dan keterampilan para peserta didik.
f. Guru harus memberikan contoh, berperilaku baik, menyayangi  dan bermoral mulia ,serta sangat  baik dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pendidikan Nasional pada akhirnya bermuara pada murid yang lulus yang mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan oleh sebuah satuan pendidikan berikutnya.
Contoh sederhana saja yang terjadi dilingkungan kita : Saya mendapatkan brosur pelatihan baik tatap muka/ online  dari sebuah grup baik di washap/ telegram. Brosur tersebut dishare diberbagai grup lain. Tujuannya agar guru-guru bisa mengukuti seminar, diklat, workshop baik yang gratiss / yang bayar. Saya mencoba memberitahukan brosur tersebut.
Kata yang pertama didengar adalah ada sertifikat dan berapa jam??? Lalu saya menjawab: Ada sertifikat jumlah 32 jam gratiss, hanya harus daftar permulaan hanya Rp 50.000 kesananya tidak usah bayar. Siapakan kuota internet yang full karena dari diklat tersebut ada tugas. Langsung ah.. malas... saya sudah tua, sebentar lagi pensiun, untuk apa ikut seminar, diklat, workshop. Tidak terpikir ilmu tersebut bisa kita terapkan kepada anak, cucu dan generasi penerus kita. Untuk belajar tidak rugi karena belajar sepanjang hayat adalah belajar yang banyak manfaatnya/ ilmu yang baroqah. Semoga tulisanku ada manfaatnya bagi kita semua.
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!