Mohon tunggu...
sri wulandari
sri wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru sd

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kiat Sukses Menulis Fiksi ala Sudomo, S.Pt

15 Juli 2023   11:34 Diperbarui: 15 Juli 2023   13:29 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KBMN PGRI 29
Narasumber =Sudomo, S.Pt
Moderator =Arofiah Afifi, s.pd
Resume ke 9, 14 Juli 2023


profil Narasumber pertemuan ke-9, beliau lebih dikenal dengan panggilan Mazmo (sudomo), seorang guru di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat, daerah yang terkenal dengan nama negeri seribu masjid.
Konsep materi beliau malam ini yaitu Alur Merdeka. Nah berikut beberapa  konsep uraian materi dari  pembahasan narasumber  dan pertanyaan peserta berikut ini:
1.Mulai dari dalam diri
2.Eksplorasi konsep
https://youtu.be/dXX9RWxT_u8


Syarat Menulis Cerita Fiksi
Pertama=
1. Komitmen dan niat yang kuat untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai;
2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset agar cerita fiksi tetap logis;
3. Banyak membaca cerita fiksi sebagai bekal tambahan terkait teknik penulisan;
4. Mempelajari KBBI dan PUEBI;
5. Memahami dasar-dasar menulis fiksi, dan
6. Menjaga komitmen menulis cerita fiksi

Kedua = Membuat Premis
Premis bisa diartikan sebagai ringkasan/sinopsis cerita fiksi yang mengandung tokoh, karakter, rintangan, dan resolusi hanya dalam satu kalimat.
Contoh Premis:
Seorang anak laki-laki yang berjuang membalaskan dendam kematian orang tuanya dengan melawan penyihir jahat.
Dalam mengetahui premis atau tidak yaitu menekankan pada 4 point dibawah ini.
1. Tokoh
2. Karakter
3. Tantangan
4. Resolusi

Ketiga=
Proses Kreatif Menulis
Untuk tulisan misalnya cerpen, setelah menemukan tema, saya lebih nyaman menentukan *ending*-nya dulu seperti apa. Selanjutnya barulah menentukan genre yang sesuai (romance, horor, dll).
Setelah itu barulah beliau membuat kerangka karangan. Kerangka karangan ( _outline_ ) sederhana berupa tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang tulisan.
Terakhir adalah mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi tulisan utuh. Yang perlu diperhatikan dalam menulis adalah prinsip *selesaikan apa yang telah dimulai* dan *jangan menulis sambil mengedit*Tutur beliau dan terakhir yaitu Setelah tulisan selesai, silakan melakukan *swasunting*. Swasunting terkait logika cerita, penulisan, dan tata bahasa. Bisa juga meminta bantuan teman lain sebagai pembaca pertama untuk memberikan masukan. Bagian ini merupakan bagian dari eksplorasi konsep.

3.Ruang Kolaborasi
Beliau memberi tantangan kepada peserta untuk melengkapi  kalimat dibawah ini.
Silakan dilanjutkan kalimat berikut ini:
_Brak!_
_Terdengar suara daun pintu dibanting. Kepalaku memutar menuju sumber suara. Kosong. Dalam remang, mataku menangkap sebuah bayang hitam. Sepertinya aku mengenalinya.ya sosok bayang hitam dalam kantuk membuat ku menggucek ngucek mata terasa berat kantuk menerpa, akhirnya  nyata dan jelas terlihat kakekku berjalan menuju tempat dudukku dan menghilang,teriakan pun terdengar dari bilik kamar rumah sakit, dalam hati banyak tanya kakekku kemana dan teriakan itu apa,langkahku mendekat ,ternyata kakekku telah berpulang, yang aku lihat tadi roh dan tanda perpisahan, alfatihah surga milikmu kakek.
4.Demonstrasi Kontekstual
Sebagai bentuk pemahaman peserta, diharapkam menuliskan 5 tema cerita fiksi. Selanjutnya silakan mengembangkannya menjadi sebuah premis. Keren luar biasa narasumber pertemuan 9 ini.

5.Elaborasi Pemahaman
Peserta diharap mencari referensi lain terkait materi menulis fiksi. Saran beliau membaca karya fiksi dari penulis lain sebagai bahan belajar tambahan.

6.Koneksi Antarmateri
Peserta diharap membuat rangkuman singkat terkait menulis cerita fiksi dari materi yang telah dipelajari
7.Aksi Nyata
 Narasumner memberi tantangan untuk membuat gaya fiksi sesuai pemahaman. Keren pak mazmo...konsepnya alur merdeka.
Beberapa rangkaian pertanyaan para peserta tentang menulis fiksi.

1. Seberapa sering menulis cerita fiksi?Jawabannya
Dalam versi beliau  1 Minggu baru bisa menulis 2 cerita fiksi , Karena bagi saya menulis cerita fiksi tidak bisa selesai dalam 1 kali duduk. Beliau  bertutur agak kerepotan pada penempatan tanda baca
2. Mengapa kita  tertarik menulis fiksi?
Jawaban kiita bisa menulis dan banyak penggemar serta mendapatkan cuan
Nah jadi menulis fiksi pikir bisa menjadi ladang amal juga ladang kerja.
3. Apa yang anda pahami tentang menulis fiksi?jawabannya tulisan yang dikarang berdasarkan imajinasi penulis, baik tokoh, alur cerita, hingga konflik di dalamnya.Kita tahu bahwa  menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku.
4. Bagaimana langkah anda  agar bisa menulis fiksi dengan baik? Mulailah dengan belajar kepada pakarnya, Siapa lagi kalau bukan narasumber kita  bapak sudomo, lebih- lebih  sebagai penulis pemula tentang  fiksi. Berikut beberapa karya fiksi narasumber dapat dibaca
www .bianglalakata.wordpress.com
www.eigendomo.com

Sumber: KBMN PGRI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun