Mohon tunggu...
sri wulandari
sri wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru sd

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Komporku Bukan Kompormu

4 Oktober 2022   22:00 Diperbarui: 4 Oktober 2022   22:05 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Selamat malam sahabat kompasioner kali ini penulis ingin berbagi cerita, sebelum itu ucapan salam sehat dan sejahtera buat para kompasioner. Semoga kebahagian menjadi milik kita semua, nah nah bicara tentang kesejahteraan, buat kalangan masyarakat menengah kebawah, mereka terbiasa menggunakan tabung LPG 3 kg, termasuk penulis menggunakan gas  subsidi dan non subsidi.

Dilihat dari jangkauan listrik yang belum merata diseluruh penjuru nusantara, bisa jadi program ini menjadi dipertimbangkan serius. Masih banyak listrik di pelosok desa terpencil dan tertinggal termasuk deretan masyarakat pesisir, dalih dalih signal ataupun jaringan listrik bahkan internet belum masuk kekawasan sebagian daerah penulis.

Sebagai penulis yang terbiasa hidup sederhana, serta rumah yang tidak seindah masyarakat kota, kompor LPG menjadi tumpuan hidup mereka dalam mempertahankan hidup, menyajikan makanan setiap hari bahkan masih ada sebagian kecil kayu bakar dijadikan alternatif untuk berhebat, karena untuk menghemat pengeluaran sehari - hari. 

Namun hal tersebut pun mulai langka, dalam hal mencari kayu bakar akibat  kepadatan penduduk setiap tahunnya menyebabkan tumbuhan dan hutan penghasil kayu, semakin menipis. Jikapun Kompor listik menjadi solusi, saran penulis buat para pejabat dipemerintahan saja pak, jadi yang miskin ini jang ditawarkan kompor listrik dalih- dalih listrik subsidi 450 jelas akan terhapus dengan penambahan daya, untuk penggunaan yang serba listrik ini.

 Fenomena ini memang sungguh masih terjadi di negara ini, infrastruktur masih belum dinikmati secara adil setiap plosok negeri,jadi  mengganti kompor LPG menjadi kompor listrik, merupakn hal yang sangat mustahil. Apalagi resesi akan melanda negeri tercinta ini, lebih lebih tempat penulis ,ditetangga seberang pulau penghasil pertamina yang masyarakatnya saja mengalami kesusahan untuk listrik.

 Walaupun indonesia salah satu negara yang akan terancam resesi. Indonesia tergolong 15 negara yang akan terancam resesi , namun solusi kompor listrik untuk masyarakat kelas menengah kebawah, masyrakat miskin bukan solusi tepat.

Ancaman resesi negara terangga seperti Sri Lanka, New Zealand, Korea Selatan,  Jepang, Cina, Hongkong, Australia, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, indonesia dan India. Semoga kebijakan pemerintah lebih memihak kaum miskin dipelosok negeri.

#tantangan menulis ke 47

#tantangan menulis ke 47

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun