Sahabat  kompasiana  tahukah kamu di provinsi jawa timur terdapat berbagai macam dialek bahasa bajo, bugis dan mandar. Ceritanya ini zaman nenek moyang bahawa orang bajo telah menempati hampir semua pesisir di pantai indonesia sampai berabad-abad  orang bajo sudah ditemukan dipesisisr pantai pulau-pulau dilaut cina selatan  seorang pelaut yang memanfaatkan arah angin sebagai kompas saat perjalanan mereka, selalu mengembara, berpetualang dan selalu mengandalkan  arah angin  dan berhabitat serta berpindah pindah dari satu tempat ketempat lain sampai beranak pinak dan tersebar diseluruh nusantara baik daerah sulawesi, kalimantan timur, lombok, sumbawa, kepulauan sapeken,pesisir pulau sumatera, nusa tenggara, maluku,  sekitaran pesisir kepulauan papua, kepulauan pagerungan besar dan pagerungan kecil bahkan di pulau ujung jawa timur yaitu pulau sekala sebagai batas dari wilayah teritorial daerah sekala di fasilitasi menara mercu suar, hal ini merupakan bentuk bukti  bahwa nenek moyang kita seorang pengembara ulung  di perairan nusantara.
Bahasa Bajo yang memiliki 17 pulau di kecamatan  sapeken , kabupaten sumenep jawatimur dan memiliki beragam bahasa. Jadi  dialek bahasa di provinsi jawa timur itu banyak ragamnya, dalam istilah tut wuri handayani dan berkebhinnekaan  tunggal ika, dialek bahasanya yaitu bahasa bajo, bahasa bugis, mandar yang masuk kedalam 1 kecamatan bajo sapeken dan ada bahasa khas  jawa serta bahasa  madura, sungguh sangat menarik bukan mari kita saling menjaga dan membangun  solidaritas bersama  untuk mencapai kesatuan dan keutuhan NKRI.
sekian tulisan ini semoga bermanfaat
#tantangan menulis hari ke-25Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H