1.Ucapan; Â 2.Niat dan kemauan; Â 3.Tekad ; 4. Menepati janji; Â 5.Perbuatan
Semua kejujuran tercermin dalam perbuatan dan perkataan, justru sebaliknya. Kita tidak perlu  belajar tentang kejujuran namun lebih kepada terapi kejujuran, terapi  hati, kenapa demikian  sejatinya manusia memilikinya, yaitu hati nurani. Â
Namun hati nurani bisa semakin tertutup oleh keinginan , kepura-pura dan nafsu untuk dunia. Contoh kecil setiap manusia  ingin hidupnya nyaman, namun semuanya  tidak serta merta tercapai dengan kejujuran.
 Banyak sekali kasus-kasus  yang kita lihat dalam dunia ini dan menjadi contoh nyata yaitu:
1.Pedagang yang menipu pembeli agar  dagagannya laris
2. Pejabat atau pengusaha bekerjasama untuk menggunakan anggaran negara Menyogok dan menyuap aparat pemerintah dalam kepengurusan  surat atau dokumenÂ
3. Menyogok petugas hukum  agar bebas dari tuntutan hukum atau hukmannya menjai lebih ringan.Â
Nah contoh ini sangat terlihat  viral dan nyata di bumi indonesia tercinta kita. Memfitnah atau menyalahkan orang lain dalam suatu kasus,nah faham kan kasus yang sangat memanas dinegara kita ini.Â
3.Membajak dan menjiblak  karya orang lain dan diakui sebagai karanya sendiri. Sering kita jumpai pembajakan  karya seni, karya intelektual dan penemuan lainnya. Jadi jatuh - jatuhnya kode etika kepenulisan sudah tidak berlaku
4.Mencuri, merapok copet atau tindak kriminal untuk memperoleh harta benda, bahkan berbuat curang dalam permainan. Â
Semua sifat ini perlu dihindari dalam kehidupan sehari hari dan agama kita juga mengajarkan pelarangan tersebut sebagai khalifah dimuka bumi ini. Dan kita tahu, bahwa gaya hidup atau lifestyle kejujuran sehari hari  merupakan pola yang harus kita terapkan, agar selamat dunia dan akhirat