Mohon tunggu...
Sri wulan febriyanti
Sri wulan febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - pribadi

Jadilah dirimu sendiri, tidak ada yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adat Ngembang Desa Mekarsari

19 Maret 2022   20:25 Diperbarui: 19 Maret 2022   20:33 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kebudayaan adalah keseluruhan hasil kreativitas manusia yang sangat konflek. Di dalam nya berisi struktur yang saling berhubungan,berupa kesatuan yang berfungsi sebagai pedoman kehidupan. Dan manusia adalah  mahkluk yang berbudaya karena akal dan kebebasan nya. Manusia mampu berbicara,berbahasa dan bekerja. Maka dari itu,kebudayaan adalah dari manusia,hasil karya nya di sembahkan untuk sesamanya.

Di setiap daerah pasti memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda-beda.Karena tradisi dan kebudaan adalah sesuatu yang di lakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat tertentu.Tradisi ini dilakukan terus menerus dari generasi ke generasi baik secara lisan atau tertulis.Jika tidak di teruskan tradisi akan punah.

Seperti tradisi atau kebudayaan yang ada di kampung saya yaitu Kp.Cipahit Desa Mekarsari Kecamatan Sajira Kab Lebak-Banten. Tradisi ini di namakan tradisi “Adat Ngembang” .Biasa nya di tempat saya adat ngembang ini di lakukan secara terus menerus setiap tahun nya. Yang di lakukan satu tahun sekali pasca musim panen,sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil bumi.Tradisi ngembang di lakukan dengan cara ritual jiarah ke makam keramat kibuyut.

Selain syukuran hasil panen,acara ngembang ini juga sekaligus untuk menjalin tali silaturahmi masyarakat.Baik dengan warga setempat maupun dengan warga dari luar wilayah desa mekarsari. Karena masyarakat yang berdatangan bukan hanya dari desa mekarsari saja,bahkan ada yang dari luar desa,seperti dari curugbitung,kp.kebon kopi,keluarga dari rangkasbitung,tanggerang dan jakarta.

Dan ciri khas makanan di setiap acara adat ngembang pasti ada yang nama nya “tape ketan”. Memang tidak semua warga di wajibkan untuk membuat makanan tersebut,tetapi jika ngembang tanpa ada tape ketan rasa nya tidak pas. Apalagi acara ngembang ini terjadi hanya setahun sekali. Dan cara memakan tape ketan biasanya di campur dengan uli (makanan yang dibuat dari beras ketan dan parutan kelapa).

Dengan adanya acara ngembang ini tali silaturahmi masyarakat sekitar semakin erat. Semoga tradisi adat ngembang di Desa Mekarsari bisa berlangsung terus menerus di setiap tahun nya dan bisa melestarikan Adat Ngembang ini karena memang warisan leluhur.

Dan mengapa kebudayaan atau tradisi di setiap  daerah harus dilestarikan? karena kebudayaan atau tradisi merupakan aset berharga dari suatu negara, agar generasi selanjutnya dapat menikmati budaya dari generasi sebelumnya dan menjadi identitas dari suatu daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun