Kicauan burung yang bergemuruh, hembusan angin dingin  menerpa pohon, rumput-rumput hijau berkeringat, riak rampak bunyi alam dari ciri khas ayam yang akan menyambut kedatangan sang fajar.Terbitlah cahaya jingga di upuk timur memberikan kehangatan kepada alam.
Hiduplah segerombol hewan kecil berkepala hitam, yang masih kental dengan solidaritasnya. Yang tidak tau siapa kawannya ataupun lawannya. Mereka hanya mempunyai prinsip hidup satu yaitu bersatu.
Mereka bermukim di suatu tempat yang diatur dan ditata kelembagaannya oleh ratu yang bermahkota permai emas di kepalanya. Segelintir instruksi yang keluar dari bibirnya menugaskan kepada bawahan nya untuk mengumpulkan seluruh hewan yang berkepala hitam di istana. Bergegas cepat bawahannya menuju pemukiman.
"Pengumuman, telah beratnya amanat yang dipikul daku dari sang ratu untuk menyampaikannya kepada kita semua, bahwa sang ratu meminta kita untuk berkumpul di istana" ucap petugas istana.
"Baiklah, tuan!" Jawab rakyatnya.
Mereka pun merasa ketakutan, timbul banyak pertanyaan di dalam hatinya. "kenapa bisa tuan ratu mendadak memanggil kita untuk datang ke istana?" kretekan kata dari salah satu rakyat di dalam hatinya. Setelah datang di istana, mereka berhadapan dengan ratunya yang di kawal ketat oleh ajudannya.
"Hai rakyatku, telah tiba kita di akhir bulan Juli ini. Semua rempah rempah kita telah hampir habis, bahan pokok tak lagi ada untuk dimasak, lauk pauk terkikis habis, air bersih tak lagi banyak di dalam tongnya. Tujuan saya mengumpulkan kalian hanya untuk kembali mencari sandang pangan untuk mencukupi kebutuhan di istana.
Bergegaslah kalian secepat mungkin tidak ada lagi kata tak sanggup untuk melaksanakannya.Bila kalian tak sanggup melaksanakannya, tak segan saya akan menghukum kalian seberat mungkin" ucap sang ratu! Setelah itu bergegas cepat rakyat balik arah membelakangi ratunya untuk melaksanakan intruksinya.
Dalam waktu satu hari rakyat mampu memenuhi keinginan sang ratu dan membawanya ke istana.Setelah itu rakyat pulang ke rumahnya masing-masing. Ada dua ekor hewan yang berkepala hitam itu berbincang serius tentang apa yang diintruksikan ratunya. Setelah semuanya kembali ke rumah nya, dua ekor hewan berkepala hitam itu masih curiga dengan apa yg dilakukan sang ratu.
 Setelah itu mereka berdua tidak pulang ke rumahnya, tetapi mampir di warung hanya untuk berbincang tentang sang ratu.Alam nampak Gelap Mega merah terbentang di upuk barat, alam nampak sepi seperti tidak ada pengungsi.
Setelah mereka rehat sejenak mereka kembali ke istana dan melihat suasana yang cukup ramai dengan lampu terang yang berkelap kelip pelangi.Setelah mereka semakin mendekat ke dalam istana ternyata di dalam istana berkumpulah para ratu dan raja yang berpesta porah.Berbahak tertawa lebar, yang memakan dan meminum hasil dari jerik payah rakyatnya sendiri.