Mohon tunggu...
SRIWIYATI
SRIWIYATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiwa PGSD di Universitas Palangka Raya, saya memiliki hoby bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tarian Tradisional Dayak Kalimantan Tengah: Antara Ritual dan Hiburan

11 Oktober 2024   21:08 Diperbarui: 11 Oktober 2024   21:45 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Pengampu: Cahyo Wahyu Dermawan,S.Pd.,M.Pd

OPINI-Tarian tradisional Dayak Kalimantan Tengah merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sejarah. Sejak zaman dahulu, tarian ini bukan hanya berfungsi sebagai hiburan, melainkan memiliki makna mendalam yang terkait erat dengan kehidupan masyarakat Dayak, terutama dalam konteks ritual adat.

Salah satu tarian yang paling dikenal adalah Tari Mandau, yang mencerminkan keberanian dan kekuatan para pria Dayak. Tarian ini kerap dipentaskan dalam upacara adat untuk menghormati leluhur atau menyambut tamu kehormatan. Selain itu, tarian ini memiliki makna spiritual, yang dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa perlindungan bagi komunitas. Demikian pula, Tari Giring-Giring memiliki unsur magis dan sering kali dikaitkan dengan ritus penyucian serta pemujaan kepada dewa-dewa yang mereka yakini.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial, fungsi tarian tradisional ini juga mengalami pergeseran. Saat ini, banyak tarian Dayak yang ditampilkan di panggung hiburan, baik dalam acara-acara kebudayaan maupun pariwisata. Tarian ini tidak lagi hanya sebatas ritual adat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Penampilan tarian dalam konteks hiburan tentu mengalami sedikit adaptasi dari versi aslinya untuk membuatnya lebih menarik secara visual, tetapi esensi tradisinya tetap dipertahankan.

Pergeseran fungsi tarian dari ritual ke hiburan ini tidak selalu dilihat sebagai hal yang negatif. Justru, hal ini memberikan ruang bagi masyarakat Dayak untuk memperkenalkan budaya mereka kepada dunia luar, serta menjaga eksistensi tradisi di tengah arus modernisasi. Meskipun ada kekhawatiran bahwa makna spiritual tarian akan memudar, upaya pelestarian melalui pementasan publik ini dapat menjadi sarana untuk menanamkan kebanggaan budaya pada generasi muda.

Pada akhirnya, tarian tradisional Dayak Kalimantan Tengah tetap memegang peran penting, baik sebagai bagian dari ritual adat yang sakral maupun sebagai hiburan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Ini adalah contoh bagaimana budaya dapat berkembang tanpa kehilangan akar tradisionalnya, menjembatani dunia spiritual dan dunia modern dengan harmoni yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun