Pengertian dan Teori Etika
Saat ini, saya merupakan mahasiswa Magister Akuntansi di salah satu universitas negeri. Semester ini, saya mendapat mata kuliah yang mempelajari tentang etika. Apa itu definisi etika?
Istilah etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu “ethice” yang artinya adalah perilaku seseorang, adat istiadat, kebiasaan, watak, perasaan batin, dan kecenderungan hati untuk melakukan suatu perbuatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Ada tiga pendekatan terkait teori etika yang dikemukakan oleh beberapa filsuf antara lain :
1. Pendekatan “Ends Justify the Means” merupakan pendekatan teori etika yang berfokus pada hasil daripada prosesnya. Pada pendekatan ini, dalam mengambil keputusan pun hanya melihat hasil di masa mendatang tanpa mempertimbangkan proses yang terjadi.
Dalam pendekatan ini, terdapat tiga teori yang tergolong di dalamnya. Namun pada pembahasan kali ini, saya hanya menjelaskan dua teori yaitu Egoisme dan Utilitarianisme.
● Egoisme
Bila kita mendengar kata egoisme, makna yang tersirat terasa negatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi egoisme ada dua yaitu:
1. tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain; 2. teori tentang segala perbuatan atau tindakan selalu disebabkan oleh keinginan untuk menguntungkan diri sendiri.
Dari definisi di atas, begitu jelas bahwa tingkah laku seseorang berfokus pada diri sendiri. Namun beberapa psikolog memaparkan bahwa setiap pribadi perlu mencintai dan menghargai diri untuk mencapai prestasi dan penghargaan atas pribadi sendiri.