Mohon tunggu...
Rosa Sri Widiyati
Rosa Sri Widiyati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Stay unique, be different, and don't change your ways.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Teori Multiple Intelligences Dalam Pengajaran

18 November 2021   17:45 Diperbarui: 18 November 2021   18:04 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam penelitiannya, Gardner menemukan banyak guru yang mengajar dengan satu model. Guru cenderung menggunakan model pengajaran yang sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Guru hanya menggunakan dirinya sebagai standar dalam pengajaran. Akan tetapi model pengajaran ini belum tentu sesuai dengan siswanya karena setiap pribadi memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Setiap pribadi itu bersifat unik yang tidak sama satu dengan yang lainnya.

Guru yang memiliki kecerdasan musik yang tinggi akan sering menggunakan lagu atau musik dalam mengajar. Guru tersebut akan jarang menggunakan model pengajaran dengan kecerdasan lainnya. Begitu juga dengan guru yang memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi akan senang mengajar dengan menggunakan model berceramah, bercerita panjang lebar, dengan puisi, membaca dan sebagainya.

Hal ini mengakibatkan siswa yang tidak memiliki kecerdasan yang sama dengan guru akan merasa kesulitan. Siswa akan merasa tidak terbantu secara baik. Siswa tersebut merasa tidak belajar apa pun, karena guru mengajar untuk siswa dengan metode pembelajaran yang menggunakan kecerdasan yang berbeda dengan yang dimiliki oleh murid.

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah model mengajar para guru. Guru bisa mengubah model pengajaran yang disesuaikan dengan kemampuan siswa. Contohnya, ketika guru mengajar mata pelajaran IPA kepada anak yang memiliki kecerdasan musik, maka materi bisa diberikan dengan memasukkan unsur musik. Hal ini bisa diimplementasikan ke dalam topik pelajaran tentang anggota tubuh manusia. Pada saat guru menerangkan tentang anggota tubuh yang dimiliki oleh manusia, seperti mata, hidung, telinga, mulut dan kaki kepada anak PAUD, guru bisa mengajarkan dengan lagu Dua Mata Saya. Ini akan memudahkan anak yang memiliki kecerdasan musik dalam mempelajari anggota tubuh.

Disinilah terlihat betapa pentingnya guru untuk mengenali kecerdasan yang dimiliki oleh siswanya dan menggunakan berbagai macam model dalam pengajarannya, sehingga semua kemampuan yang dimiliki oleh siswa bisa dikembangkan secara optimal. Tidak ada satu metode pembelajaran yang cocok untuk semua mata pelajaran dan semua siswa, karena semua siswa memiliki kecerdasan yg berbeda satu sama lain. Akan tetapi dengan kreativitas seorang guru dalam metode pengajaran, maka tujuan pembelajaran akan tercapai dengan sendirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun