Kasus hiv saat ini terus mengalami peningkatan "pada januari hingga mei 2024 sudah ada 409 kasus baru HIV/AIDS". Melihat jumlah tersebut, diprediksi kasus 2024 sampai akhir tahun sama dengan kasus 2023 kata pengelola program HIV Dinkes Sumsel, Irma, Kamis (25/7/24). sebagai informasi, pada tahun 2022 ada 658 kasus baru HIV/AIDS, dan pada tahun 2023 ada 870 kasus baru HIV/AIDS. Berdasarkan data yang ada, dari jumlah kasus sepanjang 5 bulan lalu, jumlah terbanyak terjadi di kota palembang yang mencapai 221 orang. Menurut irma perilaku hubungan seks yang tidak aman menjadi penyebab kasus ini terus terjadi. Menyikapi hal ini, Dinkes Sumsel juga terus melakukan edukasi terkait HIV/AIDS ini agar kasusnya tidak terus bertambah.
Menurut saya Peningkatan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di sumsel terus mengalami pengingkatan setiap bulannya. Infeksi virus ini mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda--benda asing di dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).Â
     Pada usia remaja lebih rentan terhadap infeksi HIV karena berbagai faktor sosial yaitu keterbatasan akses dan pengetahuan seputar edukasi seksual terutama organ reproduksi, minimnya penjalasan dari orang tua tentang seksualitas, dan adanya trauma yang di dapatkan pada masa lalu, serta rasa ingin tahu yang tinggi. Akibatnya, anak-anak usia remaja ini akan membuat keputusan yang cenderung tidak aman, dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan tubuh mereka. Pentingnya pengetahuan terkait  HIV juga perlu disampaikan secara berkelanjutan. Kerja sama berbagai pihak sangat penting untuk memperluas edukasi dan informasi yang disampaikan. Itu sebabnya, edukasi mengenai HIV/AIDS dilakukan perlu dilakukan di sekolah-sekolah dan diluar sekolah agar remaja dapat mengetahui bahaya dari HIV. Inilah mengapa, sangat penting untuk memberikan edukasi seksual dan kesehatan organ reproduksi sejak dini pada anak-anak. Bukan soal tabu, lebih pada bagaimana selanjutnya generasi muda mendapatkan informasi dan akses yang tepat sehingga tidak berisiko tertular HIV.
    Penularan HIV terjadi saat cairan tubuh penderita (bisa darah, sperma, atau cairan vagina), masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara Penggunaan jarum suntik, Transfusi darah.HIV AIDS apabila tidak mendapatkan pengobatan akan berdampak pada gangguan kesehatan lainnya seperti Tuberkulosis (TB), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), bahkan kanker. Penderita HIV AIDS dapat melakukan pengobatan berupa terapi Antiretroviral (ARV) yang akan bekerja mencegah virus HIV berkembang.Bahaya HIV AIDS ini tidak akan hanya dirasakan oleh satu orang, tetapi dapat menular kepada orang lain. Maka dari itu perlu dilakukan pencegahan HIV AIDS dengan cara:Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah,Tidak berganti - ganti pasangan seksual,Menggunakan pengaman saat berhubungan seksual,Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H