Berbeda dengan narsisme atau orang yang mencintai dirinya secara berlebihan, self love lebih kepada menghargai diri sendiri, mampu menerima kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sehingga kita bisa menjadi individu yang lebih baik untuk diri sendiri dan orang lain.
Sebelum bersosialisasi dengan orang lain, kita juga perlu bersosialisasi dengan diri sendiri. Pernah dengar kan kalimat "kita tidak bisa mencintai orang lain, kalau diri sendiri saja belum mampu kita cintai".
Maka dari itu, sering-seringlah ngobrol sama diri sendiri. Intinya, muhasabah diri sama diri sendirilah.
Berikan sugesti-sugesti positif untuk perkembangan diri yang lebih baik. Minta maaf kalau punya salah sama diri sendiri. Misalnya nih "Otak, maaf ya, kamu Cuma satu, tapi bebanmu banyak banget".
Terutama pada wanita, wajah adalah korban paling utama dalam penindasan
"Duh, kenapa lagi wajahku ini, jerawat kok nongol lagi, apa ini pori-porinya kayak lubang buaya, etc and bla bla bla".
Tanpa kita sadari, kata-kata seperti itu sering kita keluarkan saat bertemu dengan cermin, dan tanpa kita sadari, kata-kata seperti itulah contoh penindasan pada wajah kita sendiri.
Selain faktor lingkungan, masalah kulit juga bisa timbul dari dalam diri. Bisa jadi jerawat dan masalah kulit lainnya adalah akibat pola pikir yang terus-terusan bertindak negatif pada diri sendiri. Dari pikiran yang menumpuk, terbitlah masalah kulit yang juga ikutan menumpuk.
Hormon adalah salah satu faktor penyebab jerawat, nah stres ini bisa memicu produksi hormon yang dapat merangsang kelenjar minyak dikulit. Maka jadilah jerawat hadir diwajah kita.
Cobalah ngomong sama jerawat "Hai jerawat, selamat datang, bentar lagi kamu hilang ya, biar wajah saya bisa kembali sehat".