Ada Senyum disudut bibir kemarau yang kemarin
Kala Hujan datang menawarkan dingin
Bukan Sekedar main-main
Malah membawakan segelas kafein
Adakah Kamu seperti itu
Hei... mereka sudah menyatu
Sementara Kamu masih tak tentu
Dan pikiranku perlahan buntu
Sadarlah kamu, Aku rindu
Karena kepadamu Aku candu
Walau membuat mataku sendu
Dengan nada pahit yang merdu
Rintiknya singgah disudut mata berjam-jam
Sesekali jatuh kebawah dan menyelam
Perihal ini Aku sudah khatam
Hanya butuh kamu agar tak tenggelam
Kendari, 15 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H