Ketika memasuki usia remaja, anak laki-laki akan tetap lebih tinggi daripada perempuan. Meski memang anak perempuan yang lebih dulu mengalami masa pubertas. Makanya sering kita melihat fakta dilapangan yang menunjukkan rata-rata pria dewasa akan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita dewasa.
Tinggi badan manusia juga berbeda menurut jenis kelamin, ras, usia, status gizi serta kelompok etnis. Di Indonesia misalnya, dengan bebagai macam suku, ada perbedaan bentuk fisik yang dimiliki oleh masing-masing suku.
Baca juga: Tambah Tinggi Badan Diatas 20 Tahun?
Tinggi badan biasanya akan berhenti ketika lempeng pertumbuhan diujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi sekitar usia 16 atau 18 tahun. Tetapi, usia tersebut bukan mutlak terjadi pada setiap orang, karena ada sebagian orang yang baru menutup pada kisaran usia 20-21 tahun.
Pengaruh genetik dari keluarga dan faktor lingkungan atau aktivitas keseharian kita sangat berpengaruh terhadap tinggi badan yang kita miliki. Jadi, kalau kita menemui fakta di lapangan yang menunjukkan tinggi badan si adik lebih tinggi daripada kakaknya, itu merupakan hal yang wajar-wajar saja, karena ada faktor yang mempengaruhinya.
Bisa saja adik mendapatkan tinggi badannya dari gen bapak dan si kakak dari ibu atau sebaliknya, makanya ia lebih tinggi dari kakaknya, atau bisa juga karena aktivitas yang dilakukan sehingga mempengaruhi hormon pertumbuhannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI