Mohon tunggu...
Sri Wandani Sukija
Sri Wandani Sukija Mohon Tunggu... -

Buruh Ketik

Selanjutnya

Tutup

Money

Sistem Distribusi dan DSS

2 Maret 2015   00:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18 7513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGERTIAN SISTEM DISTRIBUSI

Sistem distribusi (distributed system) adalah suatu sistem jaringan komputer yang saling terhubung demikian rupa sehingga seolah-olah menjadi sebuah komputer yang digunakan oleh satu pengguna.

Dengan terintregasinya berbagai komputer sehingga seolah-olah merupakan satu komputer, dengan sendirinya akan menciptakan optimalisasi sumberdaya pengolahan data.

Sistem distribusi menekankan prinsip transparansi jaringan, yaitu bahwa pengguna tidak menyadari bahwa sistem tersebut sebenarnya tersebar diberbagai lokasi.

PERANAN SERVER

Server adalah komputer yang memiliki program serta database terkait yang senantiasa aktif untuk melayani berbagai kebutuhan perangkat lunak atau data bagi komputer lain yang tergabung dalam sistem jaringan distribusi.

Operasi yang dilakukan program server yaitu :

1.Melakukan eksekusi berkelanjutan

2.Melayani permintaan dari lokasi lain

Data dan file disimpan secara otomatis dengan berbagai cara, antara lain:

1.Setiap program database lokal memiliki file sendiri yang memuat unsur-unsur data jaringan yang dianggap relevan.

2.Menggunakan name server, yaitu suatu server khusus yang mengelola suatu directory file secara terpusat.

Dasar dari sistem distribusi adalah naming services. Naming services diterapkan dengan menggunakan sistem file distribusi (distributed file system), yaitu suatu bagian atau tambahan pada operating system yang fungsinya adalah untuk mengendalikan naming service.

Operating system bisa berbentuk:

1.Networking operating system, dimana setiap komputer dalam jaringan menggerakkan sendiri operating system yang menopang komunikasi dengan komputer lainnya dalam jaringan.

2.Distributed operating system, dimana dalam jaringan digunakan satu operating system yang sama yang didistribusikanuntuk semua komputer dalam jaringan tersebut.

KOMUNIKASI ANTARPROSES

Komunikasi antar proses (interprocess communication) adalah tukar menukar informasi antar client, server, dan program aplikasi dalam sistem distribusi.

Komunikasi antarproses terjadi jika terdapat komunikasi langsung antara satu program dengan program lainnya yang melakukan eksekusi bersama-sama. Komunikasi antarproses bisa berlangsung lokal, jarak jauh, atau melalui distributed shared memory. Yang dimaksud distributed shared memory adalah suatu memory yang bisa dituju oleh berbagai komputer yang tercakup dalam lingkup jaringan.

DISTRIBUSI PENGOLAHAN DATA

Sistem distribusi pengolahan data (distributed data processing) adalah sistem pengolahan data dalam suatu sistem informasi yang terdistribusi. Penyebaran fungsi pengolahan data didalam suatu organisasi tidak hanya semata-mata merupakan penyebaran perangkat keras yang masing-masing dihubungkan dengan saluran komunikasi. Sistem distribusi pengolahan data memerlukan programming dan desain sistem yang kreatif sehingga sistem tersebut dapat menghasilkan manfaat yang maksimal.

ALASAN PENERAPAN SISTEM DISTRIBUSI PENGOLAHAN DATA

Dibandingkan dengan sistem pengolahan data terpusat, sistem distribusi memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

1.Dengan menggunakan minikomputer atau mikrokomputer, sistem distribusi pengolahan data menjadi lebih murah dibandingkan dengan penggunaan mainframe secara terpusat.

2.Keandalan sistem menjadi lebih baik, karena jika salah satu CPU rusak atau terganggu, beban kerjanya dapat dialihkan kepada CPU lainnya.

3.Pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan komputer dan dapat memperoleh wawasan dan informasi yang jauh lebih luas daripada sistem terpusat karena adanya transparansi jaringan.

4.Sistem distribusi pengolahan data bersifat modular karena setiap pengguna dapat mengembangkan sendiri kemampuan komputer lokal yang digunakannya sesuai kebutuhan.

Kelemahan sistem distribusi pengolahan data:

1.Kalau perangkat kerasnya tidak compatible, penghubungan antar perangkat keras menjadi sulit dilakukan

2.Kalau masing-masing lokasi menulis sendiri perangkat lunaknya, besar kemungkinan tidak sesuai antara satu dengan lainnya

3.Sistem lokal mungkin tidak mampu menghimpun data sesuai dengan keinginan manajemen

DISTRIBUSI PERANGKAT KERAS

Konfigurasi distribusi perangkat keras , yaitu:

1.Konfigurasi bintang(star)

2.Konfigurasi cincin(ring)

3.Konfigurasi campuran(hybrid)

4.Konfigurasi pemancar(broadcast)

5.Konfigurasi pohon(tree)

6.Konfigurasi bus

DISTRIBUSI PERANGKAT LUNAK

Setiap unit lokal dalam suatu sistem distribusi pengolahan data bisa mengembangkan program sendiri untuk kepentingan lokal yang disebut program khusus. Oleh sebab itu, keterampilan pengetahuan pengembangan, yang pada sistem terpusat semula hanya dikuasai oleh unit pengembangan sistem, dalam sistem distribusi perlu disebarkan keseluruh unit lokal pengguna sistem. Tidak semua program yang digunakan dalam sistem distribusi merupakan program yang didesentralisasikan. Beberapa program lainnya bersifat terpusat.

DESENTRALISASI DATA

Data dapat disimpan pada berbagai unit lokal(shared data) yang dapat diakses oleh unit lokal pengguna lainnya. Data juga dapat disimpan pada suatu unit-unit lokal dan tidak diperlukan oleh unit lokal lainnya (local data).

Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengelola shared data adalah:

1.Pendekatan partisi adalah pendekatan dimana suatu record disimpan pada lokasi yang paling sering menggunakan ecord tersebut.

2.Pendekatan replikasi adalah pendekatan dimana setiap lokasi memiliki duplikat database.

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SISTEM DISTRIBUSI

Keuntungan sistem distribusi pengolahan data adalah:

1.Karena masing-masing pengguna pada unit lokal memiliki kendali pada sistem lokal dan dapat memproses data mereka sendiri, mereka dapat merancang sendiri sistem yang mereka perlukan dan dapat terus meningkatkan kualitas informasi yang mereka hasilkan.

2.Sistem distribusi memiliki kemampuan entry, koreksi, dan respon yang lebih cepat kepada pengguna.

3.Biaya komunikasi lebih ringan karena proses dilakukan seluruhnya secara lokal.

4.Komputer-komputer yang tercakup dalam sistem jaringan bisa saling mendukung antara satu dengan yang lainnya, sehingga mengurangi resiko kerugian tak terduga, karena lokasi yang satu jauh dari yang lain.

5.Setiap sistem bersifat modul sehingga lebih mudah ditambah, dikurangi, dan disempurnakan

Kelemahan sistem distribusi pengolahan data adalah:

1.Lebih mahal daripada sistem terpusat

2.Dengan terpencarnya lokasi dan beragamnya kebutuhan pada masing-masing lokasi akan memerlukan koordinasi yang lebih pelik dan konsistensi penggunaan dan pemeliharaan perangkat keras

3.Terpencarnya lokasi dan penerapan pendekatan replikasi pada pengelolaan data akan menimbulkan redundansi data

4.Pembakuan dokumen dan kontrol sulit dilakukan karena tanggung jawab dan wewenang juga didesentralisasikan

5.Tingkat keterampilan karyawan lebih rendah dibandingkan dengan sistem terpusat

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN

PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Sistem informasi pada umunya adalah sistem berikut semua perangkatnya yang bertujuan untuk memasok informasi yang akan dijadikan bahan bagi pengambilan keputusan yang bersifat rutin, terstruktur, dan mudah diantisipasi. Sistem informasi sangat efektif dan efisien dalam menyajikan data yang bersifat rinci dan berjumlah besar. Namun demikian, sistem informasi cenderung sulit menyajikan informasi yang tidak terstruktur, khususnya informasi yang belum atau tidak diantisipasi pada saat sistem informasi itu sendiri dirancang.

Keputusan disebut terstruktur apabila metode dan aturan yang dipergunakan dalam pengambilankeputusan itu telah diketahui dan dapat didefinisikan dengan jelas. Pokok pikiran yang mendasari sistem pendukung keputusan (decision support system) atau DSS adalah menyediakan piranti-piranti yang efektif guna mendukung pengambilan keputusan untuk merger, akuisisi, perluasan pabrik, peluncuran produk baru, pengelolaan portfolio investasi, dan lain-lain.

Pengembangan DSS harus cukup fleksibel sehingga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan yang tidak terantisipasi sebelumnya. Agar fleksibel, para pengambil keputusan atau para manajer harus ikut terlibat dalam pengembangan DSS.

Akuntan sangat berkepentingan dengan pengembangan dan pemeliharaan DSS karena:

1.Akuntan perlu mengetahui proses dan model pengambilan keputusan, karena akuntan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi bagi manajemen.

2.Akuntan perlu mengetahui input dan output pengambilan keputusan, karena sebagian besar data yang digunakan untuk pengambilan keputusan merupakan data akuntansi.

3.Akuntan sering diserahi tanggung jawab untuk mengevaluasi manfaat dari sistem tersebut dan menghadapkannya dengan biaya pengembangan serta pemeliharaannya.

POSISI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM SISTEM INFORMASI

Sistem informasi manajemen pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, yaitu:

1.Transaction processing system (TPS) adalah sistem pengolahan data semua transaksi dan berfungsi untuk mendukung kegiatan operasional.

Tujuan TPS adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil usaha dari waktu ke waktuyang dihasilkan oleh TPS nampak dalam bentuk laporan periodik, atau mengalir ke atas menuju OSS atau DSS

2.Operational support system (OSS) adalah suatu sistem pengolahan data yang bertujuan untuk membantu perencanaan dan pengendalian operasi(taktis).

SasaranOSS adalah untuk membantu penyelesaian tugas-tugas yang bersifat terstruktur serta permasalahan jangka pendek. OSS modern dengan basis komputer pada umumnya memiliki berbagai atribut yang bisa dijadikan pendukung yang efektif.

Atributnya adalah:

a.OSS interaktif adalah OSS yang menggunakan terminal-terminal yang dapat digunakan untuk berhubungan secara aktif dengan sistem.

b.Time shared OSS adalah OSS yang bisa digunakan oleh beberapa pengguna sekaligus. Atau Real-time OSS adalah OSS yang bisa memberikan tanggapan dalam waktu yang sangat singkat sesuai kebutuhannya.

c.Model based OSS adalah sistem yang didukung oleh program-program yang didasarkan pada model-model pengambilan keputusan.

d.Dedicated OSS adalah OSS yang dikembangkan untuk keperluan satu atau beberapa pengguna yang bersifat khusus, sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan lain.

3.Decision support system (DSS) adalah sistem yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah jangka panjang dan relatif tidak terstruktur.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

JENIS KEPUTUSAN MANAJEMEN

Klasifikasi keputusan manajemen:

1.Klasifikasi menurut aktivitas manajerial

a.Keputusan perencanaan strategis

b.Keputusan perencanaan taktis

c.Keputusan pengendalian manajemen

d.Keputusan pengendalian operasional

2.Keputusan menurut struktur persoalan yang dihadapi

a.Keputusan yang terprogram

b.Keputusan yang semiotomatis

c.Keputusan tidak terprogram

3.Keputusan menurut sumber daya perusahaan

a.Keputusan mengenai tenaga kerja

b.Keputusan mengenai bahn baku, bahan pembantu, dan bahan-bahan lain

c.Keputusan mengenai fasilitas

d.Keputusan mengenai pendanaan

e.Keputusan mengenai data

4.Keputusan menurut sifat persoalan

a.Keputusan yang berulang

b.Keputusan insidentil

c.Keputusan jangka pendek

d.Keputusan jangka panjang

e.Keputusan yang kompleks

f.Keputusan yang sederhana

5.Keputusan menurut fungsi operasional

a.Keputusan akuntansi

b.Keputusan logistik

c.Keputusan pemasaran

d.Keputusan personalia

e.Keputusan keuangan

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Langkah-langkah pada proses pengambilan keputusan, yaitu:

1.Mendefinisikan persoalan

2.Menentukan berbagai alternatif tindakan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan

3.Mengevaluasi masing-masing alternatif

4.Memilih alternatif yang terbaik untuk dijadikan keputusan

5.Melaksanakan keputusan

6.Memantau hasil keputusan

FUNGSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Decision support system (DSS) adalah sistem yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah jangka panjang dan relatif tidak terstruktur.

Manfaat yang dapat dipetik dari penggunaan DSS adalah meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajemen, karena DSS memberikan informasi yang lebih fleksibel dibandingkan dengan laporan-laporan akuntansi yang bersifat periodik dan terstruktur.

Salah satu perbedaan penting antara DSS dan OSS adalah bahwa pengambilan keputusan dalam DSS selalu memerlukan partisipasi manajerial secara aktif dan tidak pernah diputuskan sendiri oleh sistem.

Contoh pengambilan keputusan yang dilakukan dengan menggunakan DSS antara lain:

1.Keputusan untuk meluncurkan produk baru

2.Penentuan lokasi pabrik baru

3.Keputusan untuk mengakuisisi perusahaan

4.Penentuan strategi pemasaran

Contoh model yang digunakan dalam DSS antara lain adalah

1.Corporate model

2.Portfolio model

3.Model perencanaan keuangan

4.Model expert system

JENJANG SISTEM PENDUKUNG

Tingkat layanan sistem kepada para penggunanya dapat dibagi ke dalam beberapa jenjang, yaitu:

1.Jenjang pertama (pengumpulan data)

2.Jenjang kedua (pengumpulan data dan analisis data)

3.Jenjang ketiga (pengumpulan data, analisis data, dan menggunakan model-model keputusan)

4.Jenjang keempat (pengumpulan data, analisis data, menggunakan model-model keputusan dan menunjuk alternatif yang terbaik)

5.Jenjang kelima (penggunaan model keputusan lengkap)

KOMPONEN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Komponen DSS pada dasarnya sama dengan komponen sistem informasi akuntansi yaitu input, proses, storage, dan output. Hanya dalam DSS terdapat komponen tambahan, yaitu model keputusan (decision model).

KOMPONEN INPUT

Agar DSS dapat memberikan informasi yang efektif, data yang digunakan harus relevan dan akurat.

Data yang relevan adalah data yang berhubungan atau menjadi faktor kunci dari jenis penjualan. Data yang akurat adalah data yang harus melalui proses validasi dengan menggunakan program editing.

DATA BASE

Data yang digunakan dalam DSS hendaknya disimpan dalam suatu database yang mudah diakses. Agar DSS dapat digunakan secara efektif, database tersebut hendaknya memuat data yang senantiasa mutakhir (up-to-date) dan lengkap.

Data yang disimpan dalam database juga harus lengkap agar bisa mendukung peyelesaian persoalan yang sudah berada dalam lingkup sistem tersebut, maupun yang diperkirakan akan harus ditangani sistem.

Data tersebut antara lain terdiri dari:

1.Data perencanaan internal

2.Data eksternal atau data lingkungan

3.Data yang terkait dengan model-model tertentu

4.Data yang bersifat ikhtisar mengenai masa lalu

PIRANTI PEMBUAT MODEL

Agar proses pengembangan model keputusan itu efektif, DSS harus memiliki piranti pengembangan model tailor-made dan pengelola semua model dalam suatu basis model.

3 jenis piranti yang dapat dipergunakan adalah:

1.Model buiding block adalah bagian atau blok model yang merupakan blok-blok dari suatu bangunan model keseluruhan yang harus tersedia untuk digunakan dalam model-model keputusan

2.Model based management system adalah sistem yang biasanya digunakan sebagai pendamping database management system (DBMS) dalam bentuk perangkat lunak yang beroperasi dibawah kendali operating system

3.Modeling languages adalah bahasa modeling yang digunakan untuk menghubungkan berbagai model yang tailor-made yang membentuk blok-blok bangunan kedalam suatu model yang lebih besar

MANIPULASI DAN ANALISIS DATA

Agar efektif, suatu DSS harus memiliki kemampuan manipulasi dan analisis data dengan teknik-teknik sebagai berikut:

1.Simulasi proyeksi, yaitu teknik memproyeksikan nilai dan kriteria dari berbagai faktor kunci dalam suatu periode dimasa yang akan datang, berdasarkan nilai-nilai data yang ada saat ini dengan memperhatikan tingkat perubahan yang diperkirakan akan terjadi.

2.Analisis sensitivitas, yaitu teknik untuk memperhitungkan apa yang akan terjadi pada faktor-faktor kunci tertentu

PENARIKAN INFORMASI

DSS yang efektif harus memiliki sistem penarikan informasi yang mudah dilakukan (friendly user) oleh penggunanya. Pendekatan yang mudah digunakan untuk menarik informasi antara lain adalah:

1.Pendekatan dengan bahasa perintah (command language approach)

Pendekatan dengan bahasa perintah untuk menarik informasi pada dasarnya dilakukan apabila pengguna berkomunikasi dengan menggunakan perintah-perintah biasa. Perintah pada umumnya merupakan kata-kata sederhana yang dapat membuat komputer melaksanakan aktivitas sesuai kata-kata perintah tersebut.

2.Pendekatan dengan menggunakan menu

Pendekatan ini dilakukan dengan menampilkan menu pilihan-pilihan informasi yang dapat ditarik oleh pengguna.

2013017029

Akuntansi 4 A1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun