Mohon tunggu...
SRI WAHYUNINGTIAS
SRI WAHYUNINGTIAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

An English Language Education Student

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program SEA Teacher Terintegrasi Asistensi Mengajar sebagai Sarana Meningkatkan Kualitas dan Keterampilan Mahasiswa Bidang Pendidikan

15 Desember 2023   15:00 Diperbarui: 16 Desember 2023   14:48 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan generasi penerus bangsa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan bagi peranannya di masa mendatang. Dalam mencapai potensi maksimal dalam pendidikan, dibutuhkan adanya tenaga pendidik yang terampil dan keberlanjutan. Oleh sebab itu, ilmu dan pengalaman dari pendidik terampil dibutuhkan oleh mahasiswa bidang pendidikan sebagai calon tenaga pendidik mendatang selain teori yang didapatkan dari bangku perkuliahan sehingga mahasiswa dapat memperdalam ilmu dan pengalaman sesuai dengan kondisi nyata lapangan di masyarakat salah satunya melalui program Asistensi Mengajar.

Program Asistensi Mengajar di satuan pendidikan merupakan salah satu bentuk implementasi Kampus Merdeka Universitas Negeri Malang yang dilaksanakan secara konversi 20 kredit semester dan mahasiswa akan melaksanakan praktek lapangan di satuan pendidikan yang beredar di masyarakat baik dengan subsistem formal, non-formal, maupun informal. Program Asistensi Mengajar ini sekaligus menjadi fasilitas dari Universitas Negeri Malang (UM) bagi penulis yang juga terlibat dalam program pertukaran mahasiswa SEA Teacher. Pelaksanaan SEA Teacher berlangsung pada tanggal 23 September - 20 Oktober 2023 yang berada di pertengahan pelaksanaan program Asistensi Mengajar yang berlangsung pada tanggal 21 Agustus - 8 Desember 2023. Pada pelaksanaan program Asistensi Mengajar, penulis ditugaskan di SMA Laboratorium UM. SMA Laboratorium UM adalah lembaga penyeleggara pendidikan jenjang sekolah menengah atas yang berada dalam naungan Yayasan Badan Pengembangan Laboratorium Pendidikan (BPLP) Universitas Negeri Malang (UM) berlokasi di Jalan Bromo No. 16 Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang. 

Selaras dengan tujuan program Asistensi Mengajar, selama pelaksanaan program, mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan di sekolah, terutama dalam kegiatan pembelajaran. Mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran dimulai dari perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan bahan ajar, hingga pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pembelajaran. Seusai kegiatan pembelajaran, mahasiswa melakukan evaluasi bersama guru pamong guna memaksimalkan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Selain itu, mahasiswa juga turut hadir dalam kegiatan non-akademik seperti Pagelaran Lab School Art Creation (LSAC) dan pendampingan kegiatan Class-meeting. Selain kegiatan akademk dan non-akademik, mahasiswa Asistensi Mengajar juga dilibatkan dalam kegiatan administrasi sekolah, seperti piket Morning Motivation dan piket Checking. 

Kegiatan akademik meliputi seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan utama sekolah guna mentransfer informasi dari pendidik ke peserta didik. Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa Asistensi Mengajar diberikan tanggung jawab untuk memegang kendali di kelas. Penulis melaksanakan kegiatan pembelajaran di empat kelas yang diampu oleh Ibu Budi Utami, M.Pd., selaku Guru Pamong penulis sekaligus guru Bahasa Inggris di SMA Laboratorium UM. 

Selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penulis menerapkan student-centered learning yang memusatkan kegiatan pembelajaran pada peserta didik dan pendidik berperan sebagai fasilitator. Akan tetapi, pada penerapannya, faktor motivasi belajar peserta didik seringkali menjadi penghambat. Pada hal inilah inovasi penulis diuji untuk membuat pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan dan interaktif.  Selain itu, kelas yang diampu oleh penulis merupakan kelas X, kelas awal di jenjang skolah menengah atas yang masih dalam masa adaptasi dengan lingkungan sekolah dan teman baru. Oleh sebab itu, penulis menggunakan model pembelajaran discovery learning dan problem-based learning untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan kedekatan antar peserta didik. 

Dalam model pembelajaran discovery learning, peserta didik dibimbing untuk menemukan pemecahan masalah atau dalam hal ini materi pembelajaran yang diajarkan. Contoh pemanfaatan model ini yang diterapkan oleh penulis seperti memberikan penugasan mix and match yang menginstruksikan peserta didik untuk mencari kalimat respon yang sesuai dengan kalimat situasi yang diberikan. Dalam penerapan ini, peserta didik belajar untuk menemukan pilihan yang tepat diantara banyaknya pilihan sesuai dengan konteks yang tersedia. Selain itu, penerapan ini juga dibersamai dengan metode pembelajaran berkelompok sehingga menambah pengalaman peserta didik untuk melakukan kerjasama dan diskusi dengan teman sebaya. Hal ini juga mengakibatkan adanya interaksi antar peserta didik sehingga diharapkan dapat meningkatkan solidaritas di dalam kelas.  

Selain itu, model pembelajaran problem-based learning juga diterapkan oleh penulis. Di awal pembelajaran, penulis menyediakan sebuah instruksi dan meminta peserta didik untuk memecahkan masalah yang nantinya pemecahan masalah tersebut digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran. Dalam penerapan ini, peserta didik belajar untuk membuat alternatif-alternatif solusi dari masalah. Hal ini juga dibersamai dengan demontrasi oleh penulis sebagai pendidik yang memberikan contoh alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Dengan begitu, peserta didik memiliki referensi untuk membuat solusinya sendiri sesuai dengan masalah yang disajikan. Dalam pembelajaran, penulis menerapkan metode pembelajaran campuran, dengan nmetode utama diskusi, dan dibersamai dengan kolaborasi, ceramah, dan demonstrasi. 

Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, penulis bertanggungjawab untuk menyampaikan materi ajar. Maka dari itu, dibutuhkan adanya media dan instrumen pembelajaran untuk mendukung aktivitas pembelajaran. Penulis diberikan tanggung jawab untuk menyampaikan dua Kompetensi Dasar (KD) materi pokok, yakni KD 3.2 Memuji Bersayap (Congratulations and Compliment) dan KD 3.4 Teks Deskriptif Lisan (Tempat Wisata). Bahan ajar yang diterapkan yakni berupa powerpoint, lembar kerja, latihan soal, serta instrumen penilaian. Selain itu, penulis juga bertanggungjawab untuk melakukan penilaian keterampilan dan pengetahuan peserta didik. 

Bahasa adalah alat komunikasi. Oleh sebab itu, tujuan utama dari pembelajaran bahasa adalah mendorong peserta didik untuk berinteraksi. Namun, pembelajaran bahasa rentan membuat peserta didik bosan. Untuk itu, penulis menerapkan ice breaking berupa permainan atau kegiatan lain untuk mencegah kejenuhan selama pembelajaran. Selama pembelajaran, terdapat tiga macam ice breaking yang diterapkan, yakni Simon Says, Let Me Tell You, dan Tourist Spot Recommendation in Malang. Permainan Simon Says dan Let Me Tell You dilakukan di tengah pembelajaran sedangkan Tourist Spot Recommendation in Malang dilakukan pada awal pembelajaran sebagai aktivitas apersepsi. Selama diterapkannya ice breaking, peserta didik terlihat gembira, ceria, dan antusias sehingga kembali siap untuk menerima informasi materi pembelajaran.

Selain terlibat dalam kegiatan akademik dan non-akademik, mahasiswa Asistensi Mengjara juga terlibat dalam kegiatan administrasi, seperti piket Checking dan Morning Motivation. Dalam melaksanakan Piket Checking, mahasiswa yang bertugas berkeliling ke seluruh kelas untuk memeriksa kegiatan yang berlangsung dan melakukan pendataan peserta didik yang tidak hadir. Penulis mendapat jadwal dua kali dalam satu minggu, yakni pada hari Kamis & Jumat. Sedangkan untuk Piket Morning Motivation, mahasiswa diminta untuk datang di sekolah sebelum pukul 06.20 WIB untuk bersiap menyambut peserta didik sebelum pembelajaran dimulai. Piket ini dilaksanakan satu kali tiap minggu dan penulis mendapat jadwal di hari Senin. 

Dalam pelaksanaan SEA Teacher yang  berlangsung di Filipina, penulis ditugaskan untuk melakukan praktek mengajar di Manurl G. Araullo High School. Manuel G. Araullo High School, biasa dikenal dengan Araullo High School  merupakan lembaga penyelenggara pendidikan tingkat menengah yang dinaungi oleh pemerintah negara Filipina. Sekolah ini berlokasi di United Nations Ave, Ermita, Metro Manila, Filipina. Sekolah tingkat menengah ini terdiri dari sekolah menengah pertama untuk kelas 7, 8, 9, dan 10 dengan terdapat jenis kelas regular dan unggulan serta sekolah menengah atas untuk kelas 11 dan 12 dengan jenis kelas penjuruan seperti Home Economics (Ekonomi Rumah Tangga meliputi tata boga dan perniagaan) dan Automotives (Otomotif). Sekolah ini memiliki banyak peserta didik dalam satu kelas, yakni dengan rata-rata 50 peserta didik dalam satu kelas. Disebabkan oleh banyaknya peserta didik, sekolah dijadwal dengan dua gelombang, yakni gelombang pagi (mulai 6.15-11.45) dan siang (12.00-17.45). Mahasiswa delegasi SEA Teacher di Araullo High School bergabung dengan mahasiswa lokal sebagai mahasiswa yang melaksanakan praktek mengajar. Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk melakukan observasi, penyusunan RPP, praktek mengajar, dan evaluasi pembelajaran sesuai bidang studi masing-masing dan jadwal telah ditentukan oleh pihak penyelenggara program. Selain itu, mahasiswa juga dilibatkan untuk turut menyaksikan kegiatan non-akademik di sekolah, seperti pelaksanaan Science Month. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun