Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Guru - -

Saya senang sekali terhadap hal hal baru yang berkaitan dengan peningkatan skill

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

menjaga dan merawat anak itu tak mudah hanya pertolongan allahlah terwujud

21 Desember 2024   22:36 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

kita sering terjebak dalam pergulatan dalam menjalani kehidupan sampai sampai lupa keberadaan kita mhluk allah itu semua adalah kehendaknya.Tatkala masuk dalam fase biduk ruah tangga tanpa ilmu tanpa skill tanpa persiapan yang matang sering kali banyak kendala seperti yang pernah kami alami menjalani rumah tangga terjadi ketimpangan ekonomi ada back up hingga terjadi long distance harus berpisah beberapa saat.Tak bisa disalahkan jika sang orang tua mendorong anaknya tuk ninggalkan sang menantu yang tak berkecukupan disaat saat genting dia tak banyak membantu,tapi itulah perjalanan hidup lika liku hidup yang tak ersandar kepada keyakinan sang halik pemilik alam semesta ini.Kami bukan mahluk satu satunya dimuka bumi ini ada jutaaan ciptaan tuhan yang diberikan hidup,namun kita tak paham apa maunya sang pencipta sehingga kita tak percaya bahwasanya mahluk allah yang namanya manusia sudah diberirezeki sejak 50 ribu tahun sebelum manusia iu dilahirkan itu hadis soheh dan alqur an.Tapi ilmulah yang harus menuntun perjalanan hidup agar lebih baik dan disayangi sang pencipta seperti jalankan syariatnya dan jauhi larangannya.Peristiwa yang kami alami pribadi cukup penuh dengan perjuangan mulai tinggal dikontrakan yang 4 x3 dengan kamar mandi jauh diluar harus antri dan sebagainya sehingga cukup sangat berat.Padahal kata tuhan mintalah pasti akan ku beri ,banyak referensi yang mengarah kesuksesan dari para da,i da,i seperti mandi tengah malam pukul 00 dan sholat kemudian baca qur'an 12 juz hingga pukup 7 pagi, ada juga yang tuntunan dari hadiz yang mendekatkan diri tengah malam berdialog dengan allah scara khusu inilah pendekatan kita sebagai mahluk kepada sang pencipta agar tidak melupakan yang punya ruh.Terus terang kami sangat lambat menerka apa mau dari sang pencipta ternyata dari jaman nabi Musa para umatnya hanya disuruh ibadah dan menyembah tidak perlu bekerja semua kebutuhan makan dan minum allah penuhi asalkan ikuti perintahnya jauhi larangannya itu saja sang holik berkehendak.Yang jadi persoalan kebanyakan kita tak memiliki ilmu tawadhu dan pendekatan tersebut yang ada curhat kepada sesama mahluk hal itu hanya sia sia permintaan yang afdol adalah meminta langsung kepada yang punya ruh ini.Tak terasa perjalanan waktu mengarungi biduk rumah tangga puta putri growing up begitu cepat 17 tahun namun tak semulus orang orang disana yang langsung punya rumah dapat warisan dapat ini dan itu,perjalanan kami sangat prihatin tuk beli sebuah kasur harus jual hp nokia saat itu 150 ribu kemudian tinggal dikontrakan dengan jatah makan 1 x sehari dan selanjutnya dengan perjalanan terseok seok.Untungnya pasangan kami katagory mahluk yang istikomah dan menerima apa adanya bukan tak punya rumah,akan tetapi jarak yang tak mendukung.Sehingga bersukurlah kepada orang orang yang diberikan kemudahan ,kelancaran serta tak ada kendala.dipenghujung putra kami menginjak SMA persoalanpun muncul kami harus persiapkan agar dia tak seperti orang tuanya menanamkan budi luhur luhur ing budi agar adab itu lebih terdepan ketimbang ilmu,Karena ilmu sepintar apapun jika adab terbelakang maka banyak orang tua yang susah payah besarkan mereka tapi setelah berumah tangga atau bekerja semakin kesepan,ini tidak boleh terjadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun