Mohon tunggu...
sriwahyuni
sriwahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di UIN BUKITTINGGI

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tujuan Dan Instrumen Penunjang Orientalisme: Relevansinya Dengan Era Modern

11 Desember 2024   14:20 Diperbarui: 11 Desember 2024   14:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebelum membahas Relevansi Orientalisme, mari kita mengingat Kembali apa aitu Orientalisme. Orientalisme seperti yang di populerkan oleh Edward Said, Merupakan cara pandang Barat Terhadap Timur ynag cenderung stereotip, eksostis, dan hierarkis. Yang mana Barat seringkali menempatkan dirinya sebagai yang superior dan Timur sebagai yang inferior, eksostis dan perlu " Diselamatkan" atau "diperadabkan".

Pembahasan mengenai Orientalisme mungkin cukup asing bagi Sebagian orang, tetapi jikalau dipelajari dan di telurusi bahkan jika mahasiswa, atau pun pelajar melek akan hal ini, tentu saja orientalis menjadi suatu asupan Ilmu yang sangat menarik. Apalagi di zaman sekarang yang sekiranya Sejarah yang sudah ada tetapi kurang di publis atau di sebar luaskan disitulah menjadi momen sebagai sesuatu yang baru di ketahui oleh segelintir orang yang tidak pernah mendangar hal tersebut, salah satunya seperti Orientalisme.

Disini saya mengangkat sebuah tema yang sekiranya relevan dengan kehidupan kita sekarang, yang mana keberadaaan Tujuan dan Instrumen Penunjang Orientalsime serta Relevansinya dengan Zaman Modern. Tujuan utama Orientalisme adalah Melegitimasi dominasi Barat atas Timur, tujuan lainnya yaitu seperti pengacauan terhadap ajaran Islam. Menimbulkan keraguan terhadap kerasulan  Nabi Muhammad SAW dan kebenaran Al-quran sebagai wahyu Allah, merupakan tujuan Orientalisme terhadap pengacauan terhadap ajaran Agama Islam. Untuk mencapai maksud tersebut para Orientalis kelompok ini memutar balikkan interpretasi fakta yang ada.

Sebagaimana diketahui berdasarkan keterangan Siti Khadijah, bahwa Nabi sering gemetar ketika kedatangan wahyu. Maka para orientalis memberikan interpretasi yang seenaknya menurut kepentingan mereka terhadap fakta tersebut. Sebagian orientalis menginterpretasikan hal itu sebagai pertanda bahwa Nabi Muhammad Saw sering terserang penyakit ayan (epilepsi) dan apabila sadar dari ayannya dia berkata bahwa itu ayat Al-Qur'an, itu Hadits Qudsi, itu Hadits Nabi. 

Pernyataan tersebut tedengar dan Nampak sangat lucu karena sebegitu kuat usaha orientalisme dalam kelompk ini untuk mengacaukan Agama Islam. Namun Menurut Orientalis semua itu adalah hasil igauan Nabi Muhammad ketika penyakit ayannya kambuh. Ada pula yang mengintrepretasikan bahwa peristiwa itu adalah bukti Nabi Muhammad berpenyakit jiwa. Sementara kelompok orientalis lainnya menganggap bahwa Al-Qur'an itu adalah imajinasi Nabi Muhammad Saw bukan wahyu Allah Swt. Tetapi ketika kepada mereka dikemukakan adanya fakta sejarah masa lalu yang terdapat dalam Al-Qur'an, yang tidak akan mungkin diketahui oleh seorang yang ummi (buta tulis-baca), lalu mereka mengatakan hal itu karena ada orang yang menceritakannya.

Selain pengacauan tadi banyak lagi sebenarnya yang menjadi tujuan dari pada Orientalis, seperti tujuan Kegamaan dan Politik, Tujuan Ilmiah: semata Ilmu pengetahuan, didalam tujuan tersebut berbagai banyak cara oleh orientalisme untuk melakukan dan mewujudkan hal tersebut.

Intrumen Penunjang Orientalisme, kita dapat mengetahui bahwasanya instrument penunjang merupakan segala sesuatu  yang digunakan untuk membantu atau mendukung suatu proses, kegiatan, ataupun tujuan tertentu. Biasanya inturmen ini bisa berupa benda fisik, sistem, metode, atau bahkan konsep abstrak yang di rancang untuk meningkatkat efisiensi, atau kualitas suatu hal.

Instrumen penunjang dalam mewujudkan tujuan Orientalisme: Pertama, Menyusun berbagai macam buku keislaman, tentang Rasul, Alquran, sejarah kaum muslim dan masyarakatnya. Tentunya pada sebagian besar isinya banyak melakukan tahrif (penyimpangan) dalam menukil nash-nashnya atau dalam pemahaman dan istinbath (kesimpulan) makna ayat-ayatnya yang salah kaprah. Kedua Menerbitkan majalah-majalah dan surat kabar. Orientalis menyebarkan hasil studi mereka adalah meneribitakn majalah, jurna atau surat kabar yang membuat artikelartikel yang membahas agama Islam, dunia Islam dan kaum muslimin. Ketiga Mengirim misionaris ke dunia Islam yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kemanusiaan dibidang kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan, tapi dibalik itu terselip misi "memikat" umat Islam, agar mereka melakukan konversi agama ke Kristen. Banyak hal lainnya.

Relevansi Orientalisme di Era Modern: Meskipun zaman Kolonial telah berakhir, namun warisan Orientalisme masih sangat terasa hingga saat ini, antara lain Representasi Budaya Timur dalam Media massa, film dan televisi seringkali masih terjebak dalam stereotip Orientalis. Kebijakan luar negeri beberapa negara Barat terhadap negara-negara Timur Tengah dan Asia maish dipengaruhi oleh Pandangan Orientalis.

Mengapa orientalis masih relevan Pada era sekarang? Jawabannya ialah adanya kekuatan Sejarah yang mana pandangan orientalis telah tertanam dalam kesadaran kolektif selama berabad- abad. Selain itu juga adanya politik identitas, dalam hal itu Orientalisme dapat digunakan untuk membenarkan diskriminasi dan perlakuan tidak adil terhadap kelompok minoritas. Meskipun orientalisme telah banyak dikritik, masih memeiliki pengaruh yang signifikan dalam Masyarakat modern, untuk mengatasi masalah itupun diperlukan Upaya- Upaya untuk mendekontruksikan pengetahuan, dialog antar budaya, Pendidikan yang kritis ataupun media yang bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun