Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi IAIH NW Lombok Timur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Misteri Dinasti fatimiyah "kebangkitan dan kemunduran"

22 Januari 2025   15:10 Diperbarui: 22 Januari 2025   15:10 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan masjid Al-azhar mesir (sumber:pexels) 

Dinasti Fatimiyah merupakan salah satu kekhalifahan Islam yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah dunia Islam.  karena keberhasilannya mengintegrasikan aspek keagamaan,politik, dan budaya, serta menciptakan pusat keilmuan. Berdirinya Dinasti Fatimiyah dilatarbelakangi oleh melemahnya Dinasti Abbasiyah. Berawal dari pergolokan politik dan perebutan kekuasaan di era abbasiyah. Dinasti ini lahir dari Rahim perlawanan golongan syiah yang menentang kepemimpinan sunni abbasiyah. Ubaidillah al-mahdi merupakan pelopor yang memiliki andil besar terkait berdirinya dinasti fathimiyah di Tunisia.

Dikutip dari jurnal Sejarah peradaban islam pada masa dinasti fathimiyah di mesir oleh Muhammad dkk, bahwa Dinasti Fatimiyah adalah Dinasti Syi’ah yang berkuasa dari tahun 909 M sampai dengan tahun 1171 M, atas dasar legitimasi klaim keturunan Nabi Muhammad saw. lewat Fahtimah dan Ali bin Abi Thalib dari Ismail anak Jafar Sidik, keturunan keenam dari Ali bin Abi Thalib. Dinasti ini didirikan sebagai tandingan bagi penguasa dunia muslim saat itu yang terpusat di Bagdad, yaitu Bani Abbasiyah. Wilayah kekuasaan Dinasti Fatimiyah meliputi Afrika Utara, Mesir, dan Suriah.

Dikutif dari jurnal Dinasti fathimiyah: sebuah tinjauan Sejarah oleh revalina dkk, bahwa Pada tahun 969 M, Dinasti Fatimiyah berhasil merebut Mesir dari Dinasti Ikhshidiyah dan mendirikan kota Kairo sebagai ibu kota baru. Di bawah pemerintahan khalifah al-Mu’izz li-Dinillah, dinasti ini mencapai puncak kejayaannya. Dari sini kita bisa tau kota kairo dijadikan sebagai ibu kota atau pusat pemerintahan dinasti fathimiyah karena lokasinya yang strategis dan kaya akan sumber daya alam, kairo juga terletak ditepi Sungai nil yang memudahkan transportasi antara mesir dan negara-negara disekitarnya. Kota ini menjadi titik penting dalam jaringan perdagangan internasional ditimur Tengah, kairo juga menjadi pusat kegiatan intelektual dan keagamaan. Kota ini menjadi tempat Dimana ilmu pengetahuan, seni dan agama islam berkembang pesat banyak ulama dan seniman berkumpul dikairo untuk belajar.

Dinasti Fatimiyah dikenal karena toleransi beragamanya. Contohnya pada masa pemerintahan khalifah al-aziz perlakuan adil terhadap komunitas Sunni yang merupakan mayoritas di Mesir pada masa itu. Mereka tetap diperbolehkan menjalankan keyakinan mereka tanpa tekanan, bahkan beberapa pejabat penting dalam pemerintahan Fatimiyah berasal dari kalangan Sunni. Selain itu, kebijakan perpajakan tidak membeda-bedakan berdasarkan agama, sehingga semua rakyat mendapatkan hak yang sama dalam kehidupan ekonomi dan sosial. Meskipun mereka adalah penguasa Syiah, mereka memberikan kebebasan kepada mayoritas Sunni untuk menjalankan keyakinannya. Selain itu, mereka mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur. Salah satu warisan terbesar mereka adalah pembangunan Masjid al-Azhar, yang kemudian disebut dengan universitas al-azhar menjadi pusat keilmuan Islam. Hingga asaat ini, Masjid al-Azhar tetap menjadi salah satu institusi pendidikan Islam yang sekarang disebut dengan universitas al Azhar yang berpengaruh di dunia. Universitas al-Azhar yang terhubung dengan masjid tersebumelahirkan cendekiawan Islam dari berbagai disiplin ilmu, menjadi jembatan antara tradisi Islam klasik dan kebutuhan modern, serta memainkanperan kunci dalam menyebarkan pemikiran Islam ke seluruh dunia.

Pada awalnya, Dinasti Fathimiyah muncul sebagai kekuatan politik yang kuat di wilayah Mesir dan sekitarnya. Mereka berhasil memperluas kekuasaan mereka melalui serangkaian peperangan dan penaklukan, serta melahirkan masa kemakmuran dan kejayaan di bawah pemerintahan mereka. Namun, di balik kejayaan mereka, terdapat konflik internal yang tidak terelakkan. Salah satu konflik internal yang paling mencolok adalah perselisihan antara para pemimpin Dinasti Fathimiyah sendiri. Para penguasa dinasti ini seringkali terlibat dalam konflik kekuasaan yang akhirnya membawa mereka pada jalan kehancuran. 

Selain itu, ketidak stabilan politik dan persaingan antar kelompok di dalam dinasti juga menjadi pemicu konflik internal yang semakin meruncing. Dimulai dari masa pemerintahan al hakim Ketika ia diangkat menjadi khalifah ia baru berumur 11 tahun, dia memerintah dengan tangan besi masanya dipenuhi dengan tindak kekerasan dan kekejaman. Ia membunuh beberapa orang wazirnya, menghancurkan beberapa gereja, termasuk sebuah gereja yang didalamnya terdapat kuburan suci umat Kristen. Dan sampe pada pemerintahan khalifah terakhir yaitu Al Adid, dia dikenal sebagai penguasa yang lemah  terjadinya konflik perebutan kekuasaan antara anggota keluarga, melemahnya  system pemerintahan dan pembagian kekuasaan yang tidak efektif sehingga menjadi peneyebab kehancuran dinasti ini . 

Tidak hanya konflik internal, Dinasti Fathimiyah juga harus menghadapi tekanan eksternal dari kekuatan-kekuatan lain di wilayah tersebut. Krisis ekonomi,  Serangan dari pasukan Saljuq dan Tentara Salib invasi dari eropa yang melemahkan kekuatan militer dinasti fathimiyah menyebabkan Dinasti Fathimiyah semakin lemah dan terdesak. Mereka akhirnya tidak mampu bertahan dari tekanan eksternal tersebut dan pada tahun 1171 M dinasti fathimiyah akhirnya mengalami keruntuhan. Pada akhirnya, Dinasti Fathimiyah pun runtuh dan kejayaan mereka pun sirna. Konflik internal dan tekanan eksternal yang mereka hadapi membawa mereka pada kehancuran yang meluluh lantakkan kekayaan dan kekuasaan yang mereka bangun selama bertahun-tahun. 

Kisah Dinasti Fathimiyah menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjaga stabilitas internal dan menghadapi tekanan dari luar dengan bijaksana agar tidak mengalami nasib yang serupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun