Selama perkuliahan kami harus aktif mengisi LMS dan hadir pada kegiatan vicon yang dilaksanakan setiap hari senin-sabtu dengan jadwal menyesuaikan selama dua siklus yaitu siklus pertama dan kedua.Â
Pada siklus pertama dimulai dari pendalaman materi dimana saya mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran dengan mengeksplorasi penyebab masalahnya dalam bentuk wawancara dan kajian literatur dan diakhir menentukan penyebab masalah.
Selanjutnya tahapan pengembangan perangkat pembelajaran dimana saya mengeksplorasi alternatif solus kemudian menetukan solusi serta pembuatan rencana aksi (Perangkat pembelajaran) dan rencana evaluasi dari hasil rencana aksi.
Tahap ketiga uji komprehensif disini saya diuji terkait apa yang telah dilaksanakan dari tahap satu dan dua. Setelah dinyatakan lulus dilanjutkan dengan Praktik Pengalaman Lapangan yang merupakan tahap akhir pada siklus 1. Pada kegiatan ini saya melaksanakan rencana aksi dan evaluasi serta refleksi dan rencana tindak lanjut.Â
Siklus dua sama halnya dengan siklus pertama hanya saja siklus kedua tidak ada kegiatan uji komprehensif tetapi dilanjutkan dengan Uji kinerja dan Uji pengetahuan. Â
Selama kegiatan PPG berlangsung saya menjadi lebih peka terhadap proses pembelajaran yang diawalnya saya mengajar dominan menggunakan metode ceramah, setelah PPG saya mulai mencari dan mengasah ilmu saya dengan mempelajari strategi, pendekatan, model, metode pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada murid.Â
Sebelum PPG saya jarang menggunakan media pembelajaran, tetapi setelah PPG banyak media yang dapat saya buat dan aplikaskan dalam pembelajaran baik yang sederhana maupun yang ada disekitar lingkungan belajar.Â
Sebelum PPG mungkin murid-murid menjadi alasan saya mengapa pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetapi setelah PPG banyak refleksi diri yang telah saya lakukan dan menjadi tolak ukur saya bahwa ketidakberhasilan dalam pembelajaran lebih tepatnya karena saya sebagai guru tidak memaksimalkan metode dan media yang ada begitu juga gaya belajar yang belum sesuai dengan kebutuhan murid.Â
Sebelum kegiatan PPG murid aktif saat bermain saja tetapi setelah kegiatan PPG dengan ilmu yang didapat dari dosen dan guru pamong saya berhasil meningkatkan keaktifan murid dalam proses pembelajaran misalnya dengan metode Teams Games Turnamen (TGT), Quizizz, Make a Match dan lain sebagaianya.Â
Berbagi pengalaman dengan dosen, guru pamong, dan bapak/Ibu guru hebat dalam kelas selama perkuliahan membuka pandangan saya bagaimana cara guru untuk dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.Â
Banyak pengalaman perkuliahan yang berkesan salah satunya saat membuat video pembelajaran, saya yang belum terbiasa dengan IT belajar kembali untuk mengedit video pembelajaran agar dapat menghasilkan praktik baik dan menguploadnya diplatform youtube saya.Â