Mohon tunggu...
Radar Sritrian
Radar Sritrian Mohon Tunggu... MAHASISWA -

HIDUPKAN HIDUPMU !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita = Pisang Goreng di Mall, Aamiin!

17 Januari 2016   13:51 Diperbarui: 17 Januari 2016   13:59 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maksud saya menulis judul seperti itu sama sekali bukan karena saya ingin merendahkan wanita. Saya sendiri sebagai wanita tak mungkin merendahkan diri saya sendiri atau bahkan tak kan pernah tega merendahkan wanita lain. Saya hanya ingin memberikan gambaran sederhana seperti yang ada pada buku  yang saya baca.  Saya tertarik menyebarkan ilmu yang saya dapatkan dari buku “Tutorial Menjadi Bidadari Dunia Akhirat” karya Emha Al Bana tentang gambaran wanita yang seharusnya.” Pada buku ini seorang wanita digambarkan seperti pisang goreng di mall. Berikut merupakan hal-hal yang bisa saya tangkap dari apa yang saya baca.

Membuat pisang goreng tentu adalah hal yang mudah. Tidak perlu meminta resep masakan dari koki terkenal maupun melihat buku resep masakan terbaik dunia. Untuk membuat pisang goreng tak perlu menguras tenaga dan pikiran. Tapi coba kita menjajakannya. Yang pertama kita menjajakannya di depan rumah yang satunya lagi di mall. Apa yang anda tangkap?

Menurut hasil riset sederhana menunjukan bahwa pisang goreng yang dijajakan di mall akan lebih mahal dibandingkan di depan rumah (terlepas dari harga pajak dan sewa tempat). Jika dilihat dari segi kemasannya pun, pisang goreng yg dijajakan di mall akan dibungkus rapi tidak seperti pisang goreng yang dijajakan di depan rumah  yang tanpa perlu dikemas atau cukup dengan plastik atau koran bekas. Kemudian dari sisi pembelinya? Pembeli pisang goreng yang kita jajakan di depan rumah  biasanya ekonomi menengah ke bawah, jarang peluang pembeli di ekonomi ke atas. Sedangkan bila di mall tentu pembelinya tidak menutup kemungkinan ekonomi menengah ke atas.

Nah, inilah perumpamaan seorang wanita menurut buku yang saya baca. Sekali lagi bukan untuk merendahkan tapi hanya ingin memberi gambaran sederhana.  Bahwasanya, wanita akan terlihat berharga jika mampu menempatkan dirinya. Wanita akan terlihat mahal jika ia mampu membungkus dirinya dengan akhlak dan tingkah mulia. Peminatnya juga bukan mereka yang asal mencari jodoh. Dan wanita tidak terlihat berharga jika tidak terbungkus rapi.

Oleh karena itu dapat disimpulkan. Jadilah wanita ibarat pisang goreng di mall. Berharga karena terbungkus rapi dan pandai menempatkan duri. Mahal karena mampu membungkus dan membentengi diri dengan akhlak dan tingkah mulia.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun