*)Untuk Umbu Landu Paranggi
Dalam sunyi, aku melihat bayanganmu dalam debu
Di antara lorong waktu, engkau melangkah tak berpaling
Menyulam malam dengan cahaya yang tak pernah padam.
Engkau titipkan bait-bait rahasia pada angin timur
Membisikkan kisah kepada daun-daun yang gugur
Sebuah tasbih terurai di relung semesta
Di sana, hidupmu terbingkai dalam doa yang sederhana.
Adakah hidup terlalu indah untuk digenggam?
Engkau memilih jalan pedang, tanpa nama terpahat
Melangkah di atas puing-puing yang tak berjejak
Memahat sunyi menjadi simfoni yang abadi
Seperti ombak yang mendekap pantai yang sunyi.
Pada malam yang hening, sajak-sajakmu berkelana
Menjelma kilau bintang yang cemerlang
Setiap larik adalah doa yang tak pernah mati
Namun engkau teduh, tak mengharap sorot dunia
Pulang kepada jalan yang ditinggalkan para pemuja
Tanpa suara, tanpa tangis, hanya gema.
Bagimu, dunia adalah serpih debu yang fana
Engkau meninggalkan rumah tanpa pernah kembali
keluara adalah bayang di cakrawala
Namun engkau tetap setia pada sunyi
Menyulam nasib dengan benang langit
Sebuah kamar kecil  menjadi istana terakhir
Di sana, engkau bersua dengan keabadian yang hening.
Dunia tak mampu menangkap namamu dalam tinta
Engkau lenyapkan kertas sebelum menjadi petanda
Setiap kata yang lahir menjadi milik angin
Mengalir ke seberang lautan, mengendap di hati
Karya yang tersembunyi menjadi bisikan abadi
Engkau bercerita melalui diam yang bermakna
Setiap langkah adalah bait puisi yang hidup
Menggoreskan cinta pada kehidupan yang berdegup.
Umbu, engkau adalah pengembara di samudera batin
Tanpa layar, tanpa pelabuhan, hanya keyakinan
Hidup telah kau tasbihkan pada Sang Pemberi Kehidupan
Dalam setiap langkah, kau tinggalkan kenangan
Namun jejakmu samar, nyaris tak terlihat
Bak Kuda Sumba yang berkeliaran di padang ilalang
Berderap di cakrawala, menjinakkan angin liar
Di lorong Malioboro, kau menjadi pemimpin sunyi
 Sajak-sajakmu abadi di hati.
Bandung, Â 05 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H