Biaya Masuk: Gratis
Harga Makanan: Mulai Rp5.000--Rp20.000 (rujak, bakso, atau makanan ringan khas gerobak)
Taman Tegalega adalah tempat yang mengundang pengunjung untuk tidak hanya bersantai tetapi juga mengenang perjuangan. Monumen Bandung Lautan Api berdiri gagah di tengah taman ini, mengingatkan kita pada semangat warga Bandung saat membakar kotanya pada 1946 demi menolak penjajah. Di taman ini, Anda bisa berolahraga, bermain bersama keluarga, atau sekadar duduk di bawah rindangnya pepohonan.
Penjual makanan seperti rujak, es goyobod, hingga batagor mudah ditemukan di sekitar taman. Makanan sederhana ini menghidupkan nuansa lokal yang bersahaja namun penuh rasa. Taman Tegalega adalah dialog terbuka antara sejarah dan kehidupan sehari-hari.
2. Alun-Alun Bandung
Biaya Masuk: Gratis
Harga Makanan: Rp10.000--Rp25.000 (surabi, es cendol, dan berbagai kuliner kaki lima)
Alun-Alun Bandung bukan hanya jantung kota, tetapi juga simbol bagaimana ruang publik dapat menjadi tempat berkumpul lintas generasi. Lantai rumput sintetis yang membentang di bawah langit Masjid Raya Bandung menjadi daya tarik utama. Anak-anak bermain, pasangan muda bercengkerama, sementara para lansia duduk menikmati nostalgia. Di sekitar alun-alun, deretan pedagang kaki lima menawarkan aneka kuliner lokal, dari surabi hangat hingga es cendol khas Bandung. Dengan biaya yang sangat terjangkau, alun-alun ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sering kali hadir dalam kebersamaan yang sederhana.
3. Jalan Braga: Jejak Kolonial di Pusaran Modernitas
Biaya Masuk: Gratis (kecuali jika masuk kafe atau galeri) Harga Makanan: Rp15.000--Rp50.000 (kopi, kue tradisional, hingga makanan di kafe klasik)
Jalan Braga adalah nostalgia yang hidup di tengah kota. Dikenal sejak era kolonial sebagai pusat hiburan dan perdagangan, jalan ini kini menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang mengunjungi Bandung. Gedung-gedung tua berdiri anggun, dihiasi lampu-lampu malam yang membawa suasana romantis.
Di sepanjang Braga, Anda dapat menikmati kopi lokal di kafe kecil bergaya vintage atau sekadar mencicipi jajanan pinggir jalan seperti lumpia basah. Tempat ini adalah pertemuan antara sejarah yang bernapas dengan modernitas yang dinamis.
4. Taman Hutan Kota Babakan Siliwangi
Biaya Masuk: Gratis
Harga Makanan: Rp10.000--Rp30.000 (jajanan pasar hingga nasi timbel di warung sekitar)
Babakan Siliwangi, atau sering disebut "Baksil," adalah paru-paru hijau kota Bandung. Dengan jalur pejalan kaki yang melintasi rimbunnya pepohonan, tempat ini menawarkan ketenangan di tengah hiruk pikuk kota. Kawasan ini juga menjadi bagian dari Jaringan Hutan Kota Dunia sejak 2011, membuktikan nilai ekologisnya yang tinggi.
Pengunjung sering menghabiskan waktu dengan berjalan santai atau berfoto di jalur canopy walk. Setelahnya, Anda bisa mencicipi nasi timbel sederhana di warung-warung terdekat. Babakan Siliwangi adalah tempat di mana alam bertemu dengan urbanitas tanpa kehilangan identitasnya.
5. Seputaran Jalan Asia-Afrika: Jejak Konferensi dan Kehangatan Kota Tua
Biaya Masuk: Gratis
Harga Makanan: Rp5.000--... (cireng, baso tahu, dan kopi tubruk kaki lima)
Jalan Asia-Afrika tidak bisa dipisahkan dari citra Bandung sebagai kota sejarah. Gedung Merdeka di sini menjadi saksi Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, sebuah momentum penting bagi solidaritas negara-negara dunia ketiga. Malam hari di jalan ini dihiasi lampu-lampu kuning yang menciptakan suasana klasik.
Di sepanjang jalan, Anda bisa menemukan pedagang kaki lima yang menjajakan cireng renyah atau kopi tubruk yang hangat. Tempat ini mengundang Anda untuk merefleksikan masa lalu, sembari menikmati keramahan sederhana yang hanya bisa ditemukan di Bandung.
Bandung sebagai Ruang BerbicaraÂ