Pagi berangkat dengan tas penuh harap
ke klinik yang sepi tapi sesak dengan waktu yang lambat.
Tes darah ini, tes hormon itu
semua bergerak seperti siput yang merambat.
Sudah pukul sepuluh, sudah jam dua
hasilnya belum juga tiba
katanya hormon memang suka bermain teka-teki
entah kapan hasil keluar, mungkin besok pagi?
Aku duduk menunggu
di kursi yang mulai akrab dengan punggungku
Bu Dokter lewat, melirik kaku
tanpa senyum, tanpa kata yang merayu
Tapi aku tahu, dia sibuk
sangat sibuk mengurai ribuan data
membaca hasil yang seperti sandi rahasia.
Matanya tajam, wajahnya datar
di balik juteknya, aku yakin, ada sebuah niat besar.
Akhirnya aku dipanggil juga,
setelah menunggu dari matahari muda
hingga senja datang menyapa.
Bu Dokter menatap dengan hampa,
tak ada basa-basi, tak ada drama.
Cepat saja ia bicara, seperti mesin yang terlatih:
"Ini obatnya, diminum teratur, jangan banyak tanya ya, Bu."
Tegas, tanpa bertele-tele,
aku hanya bisa mengangguk, seperti murid sekolah yang baru gede.
Setiap kali bertanya panjang
jawabannya selalu singkat dan lengang
waktu itu barang yang tak bisa dilelang
yang tak boleh dibuang dalam obrolan yang lancang.
Tapi di ujung tiap sesi, ada yang tak pernah berubah:
"Sehat ya, Bu!" katanya matang.
meski  terucap dalam  kata yang mengambang.
mungkin dia sedang menyelamatkan dunia
dengan gaya yang tak perlu banyak puja
Karena dibalik semua ketergesaan dan wajah tanpa senyum,
Bu Dokter sedang mengerjakan yang penting---
merawatku, dengan caranya yang unik,
membawaku selangkah lebih dekat ke kata 'sehat'.
Bandung, 02 Oktober 2024