Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Keluarga dan Cinta

7 September 2024   03:53 Diperbarui: 7 September 2024   04:09 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak yang rukun. Dokpri

Kependudukan dan pembangunan keluarga adalah dua elemen yang saling berkaitan dalam membentuk kualitas kehidupan masyarakat. Saat populasi dunia terus bertambah, dengan angka yang mencapai lebih dari 7,8 miliar pada tahun 2021, isu-isu kependudukan menjadi semakin penting dalam perencanaan pembangunan nasional. Di Indonesia, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, jumlah penduduk mencapai 278,7 juta jiwa, menjadikannya negara keempat dengan populasi terbesar di dunia. Pertumbuhan ini membawa tantangan serius, seperti kepadatan penduduk, kebutuhan akan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja yang memadai.Dalam konteks ini, peran keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat sangatlah penting. Keluarga yang harmonis dan terencana memainkan peranan signifikan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Pembangunan keluarga yang kuat dan berkelanjutan menjadi dasar bagi pembangunan nasional. Di sinilah cinta kasih memiliki peran yang mendalam sebagai fondasi dalam membentuk keluarga yang harmonis dan sehat. Ya,  Cinta: sebuah pengertian yang selama berabad-abad menggetarkan hati, sepatah kata yang dengan mudah pula jadi banal tapi juga bisa membuat orang merelakan dirinya sendiri.


Tantangan Kependudukan dan Pentingnya Pembangunan Keluarga

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kelahiran yang tinggi, meskipun program Keluarga Berencana (KB) telah lama diterapkan oleh pemerintah melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). BKKBN mencatat bahwa pada tahun 2023, angka kelahiran tetap berada di kisaran 2,3 anak per perempuan, yang berarti pertumbuhan penduduk masih memerlukan perhatian khusus. Keluarga yang terencana dan memiliki kontrol atas jumlah anak tidak hanya berkontribusi pada stabilitas ekonomi, tetapi juga terhadap kualitas hidup anak-anak itu sendiri.
Dalam jurnal "Family Planning and Population Management in Developing Countries" (Journal of Population and Social Studies, 2023), disebutkan bahwa negara-negara berkembang yang mengimplementasikan program perencanaan keluarga berhasil mengurangi beban sosial dan ekonomi akibat tingginya angka kelahiran. Studi ini juga menyoroti bahwa keluarga yang terencana berpeluang lebih besar untuk menyediakan pendidikan dan kesehatan yang layak bagi anak-anaknya, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.


Fungsi Cinta Kasih dalam Keluarga dan Pembangunan Moral
Erich Fromm, seorang filsuf dan psikolog terkenal, dalam bukunya The Art of Loving menyatakan bahwa cinta bukan sekadar emosi, melainkan tindakan dan komitmen. Di dalam keluarga, cinta kasih berfungsi sebagai energi penggerak yang menjaga ikatan antar anggota keluarga tetap kuat. Fungsi cinta kasih dalam keluarga juga mencakup pengasuhan anak yang penuh kasih sayang, penghormatan, dan dukungan yang memungkinkan perkembangan moral dan emosional yang sehat.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Child and Family Studies (2024) menyatakan bahwa cinta kasih orang tua berperan langsung dalam membentuk kepercayaan diri anak, mengurangi risiko gangguan psikologis, dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang akan lebih mampu menghadapi stres dan tantangan hidup. Keseimbangan emosi yang baik juga membuat mereka lebih berpotensi menjadi individu yang produktif dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.


Membangun Keluarga Berbasis Cinta Kasih: Solusi untuk Tantangan Kependudukan
Membangun keluarga yang sehat dan harmonis menjadi kunci dalam menghadapi tantangan-tantangan kependudukan. Program-program pemerintah seperti perencanaan keluarga, edukasi pranikah, serta layanan konseling keluarga sangat penting untuk menciptakan keluarga yang berbasis cinta kasih. BKKBN telah lama mendorong implementasi 8 fungsi keluarga, di mana cinta kasih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mencapai keluarga yang sejahtera.
Di dalam keluarga yang dibangun di atas cinta kasih, setiap anggota memiliki peran masing-masing, baik dalam mendukung kesejahteraan ekonomi keluarga maupun dalam mendidik anak-anak. Hal ini menciptakan lingkungan yang aman, produktif, dan seimbang. Cinta kasih tidak hanya mengikat keluarga, tetapi juga menjadi fondasi untuk membentuk generasi penerus yang lebih siap menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
Menurut laporan dari BKKBN, keluarga yang berencana dan menerapkan nilai-nilai cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari mampu mengurangi masalah-masalah sosial seperti kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, serta masalah kesehatan mental. Inilah mengapa pembangunan keluarga berbasis cinta kasih perlu menjadi perhatian utama dalam kebijakan publik.

Isu kependudukan dan pembangunan keluarga tidak dapat dipisahkan. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, pengelolaan penduduk yang baik harus didukung oleh keluarga-keluarga yang harmonis dan terencana. Fungsi cinta kasih dalam keluarga memainkan peran sentral dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan anak, kesehatan emosional, dan kesejahteraan seluruh anggota keluarga.
Dengan program-program yang mendukung pembangunan keluarga dan pendekatan cinta kasih sebagai nilai dasar dalam kehidupan berkeluarga, Indonesia dapat menghadapi tantangan kependudukan dengan lebih efektif. Cinta kasih adalah fondasi dari masyarakat yang sehat dan berkelanjutan.


Referensi

BKKBN. Pembangunan Keluarga sebagai Pilar Utama dalam Mengatasi Permasalahan Kependudukan.
Fromm, Erich. The Art of Loving. Harper Perennial, 1956.
Journal of Child and Family Studies. "The Impact of Parental Love on Child Development." Vol. 32, No. 1, 2024.

"Cinta bukanlah sekadar emosi; cinta adalah keputusan, penilaian, dan tindakan. Cinta adalah komitmen untuk memperlakukan orang lain, termasuk keluarga, dengan rasa hormat, perhatian, dan tanggung jawab."
— Erich Fromm, dari bukunya The Art of Loving

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun