Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purna

12 Agustus 2024   06:11 Diperbarui: 12 Agustus 2024   06:38 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kursi ketika Ayahku berjemur tiap pagi. Dokpri

Seorang lelaki tua, rambutnya putih dan punggungnya sudah terbungkuk datang padaku menjelang petang.Dia ingin menemui ayahku, karena sudah lama tidak melihatnya lagi di ladang.
Kukatakan, bapakku sudah lama pulang ke langit tinggi bertabur bintang, dimana tak ada batas malam dan siang.
Tiba-tiba lelaki tua itu tersedu, dadanya terlihat terguncang. Air matanya tak tertampung bagai banjir bandang.
Dia hanya bergumam "Bapakmu begitu baik, mengapa begitu cepat Kau minta dia pulang !".

Ya, dia terlalu baik bagi anak-anaknya.
Ketika aku malas sekolah, dia hanya mengatakan, "diam saja di rumah daripada kamu keluyuran di luar".
Ketika aku tidak bisa mengerjakan tugas elektronika dari sekolah.
Dia hanya mengatakan, "Kamu duduk di situ, perhatikan saja yang Bapak kerjakan, kelak kamu akan bisa menyelesaikannya sendiri".
Ya, diapun terlalu baik bagi orang lain.
Ketika pencuri itu dihakimi massa, bapak malah membawa pencuri itu ke rumah. Menyuruhnya mandi dengan air yang sudah diberi do'a-do'a dan memberinya makan. Kemudian menghadiahinya baju juga memberikan ongkos buat pulang.
Dan dia hanya berkata, "Dia mencuri karena merasa kekurangan, makanya harus dikasih"
Ketika pemain musik di orkesmu tidak memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal, bapak malah membuat petak-petak buat meraka singgah, hingga kita tak memiliki teras depan rumah.  Dan berkata," Kita menjadi banyak saudara dan buatlah mereka bumetah".
Waktu itu aku tidak mengerti akan semua yang bapak, lakukan kadang aku kesal. Tapi di depan bapak tua itu, baru aku menyadari arti sebuah kebaikan dalam keikhlasan.

Pak, aku ingat Ketika  malam itu tiba-tiba kamarmu semerbak melebihi wangi kasturi . Dan berkata" Bapak akan pulang sebentar lagi!". Kemudian nafasmu tersengal. Rupanya mereka sudah menjemputmu.
Ya, wajah -wajah seperti cahaya;cahaya itu menjemputmu dan membawamu melesat melayang ke langit tertinggi,  sampai ke ujung paling tepi.

Bandung , 12 Agustus 2024

Hari ini adalah tanggal lahirmu

Bahagia dan Damai Selalu ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun