Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanyut Dalam sepi

7 Juli 2024   03:32 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai Cirangang. Dokpri

Sepiku sungguh menghanyutkan

Bagai Nil menenggelamkan kota Alexandria


Teriakan kegusaran tanpa suara
Hiruk pikuk tanpa gempita
Sesungguhna perselisihanku hanya dengan diriku saja
Kesedihankupun hanya untukku
Jangan kau terus mengikutiku

Kesunyian ini membuatku mati
Suara derit rumpun bamboo telah berlalu siang tadi
desir angin mencipta belaian gemuruh jati


Akanka kau bertanya
Dimana aku berada?


Aku masih di sini di tempat dulu kita menuai janji


Bandung, 07-07-2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun