Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ratna Hati

2 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 2 Juli 2024   06:34 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di pelupuk  senja, kau hadir bagai jelaga
Membekas di angan, tak lekang ditelan masa
hadirmu riak kecil di telaga
Mengalun lembut mengisi ruang tanpa kata


Siur angin meretas sunyi yang ada
Mendekap malam, menelusuri jejak rasa
Rindu yang berdebar, menggenapkan langkah kita
Ada pelita menuntunku ke nirwana


Kau dan aku menari dalam irama  tak berjarak
berwarna bak pelangi yang tak pernah retak
Menghiasi langit saat awan  terburai dan merebak
Menyulam asa, dalam setiap helaan napas yang lekat


Dalam bisikan angin, namamu mengalir lembut
Menjadi mantra yang membalut hati yang kalut
Bersama meniti takdir  dalam suka dan takut
Alirmu seperti laut yang tak pernah surut.


Di antara untaian karma, kita temukan cinta
Berlayar di samudra, mengarungi cakrawala
Tatapanmu sukma yang mengobarkan nyala
Panas api  menembus membakar batas kala


Bandung, 06 Juni 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun