Baru-baru ini, World Health Organization (WHO) merilis laporan yang mengejutkan bahwa isolasi sosial yang menjadikan orang merasa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga 32%. Laporan ini menekankan betapa pentingnya menjaga koneksi sosial untuk kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, ada perbedaan penting antara merasa kesepian dan menikmati waktu sendirian. Bagaimana kita dapat menyeimbangkan kebutuhan sosial kita dengan kegiatan individu yang memberikan rasa nyaman dan bahagia?. Mari kita telusuri bersama dalam tulisan ini.
"Isolasi Sosial" dan Dampaknya terhadap Kesehatan
Menurut WHO, isolasi sosial dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Orang yang merasa terisolasi cenderung mengalami peningkatan risiko penyakit jantung, gangguan mental seperti depresi dan kecemasan, serta penurunan fungsi kognitif. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa kesepian adalah perasaan negatif yang disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial yang bermakna, sementara kenyamanan dalam kesendirian adalah kemampuan untuk menikmati waktu sendiri dengan cara yang positif.
Dalam penjelasannya, Alana Officer menyebutkan beberapa tanda utama yang dapat menunjukkan seseorang sedang mengalami isolasi sosial, antara lain:
Kurangnya Interaksi Sosial: Menghabiskan banyak waktu sendirian dan jarang berinteraksi dengan keluarga, teman, atau rekan kerja.
Merasa Terputus dari Lingkungan Sosial: Merasa tidak memiliki siapa-siapa untuk diajak bicara atau merasa tidak terlibat dalam kegiatan sosial.
Gejala Depresi dan Kecemasan:Â Mengalami perasaan sedih yang berkelanjutan, cemas, atau putus asa.
Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana dengan orang-orang yang lebih  memilih untuk menyendiri, berkegiatan sendiri?
Kesepian: Definisi dan Dampaknya
Kesepian adalah perasaan tidak puas dengan jumlah atau kualitas hubungan sosial yang dimiliki. Ini adalah keadaan emosional yang dapat terjadi meskipun seseorang dikelilingi oleh banyak orang. Menurut penelitian, kesepian dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, termasuk peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan bahkan kematian dini. Kesepian seringkali disebabkan oleh:
1. Kurangnya Interaksi Sosial: Tidak memiliki cukup interaksi sosial yang bermakna.
2. Kehilangan Hubungan: Kehilangan teman dekat atau anggota keluarga.
3. Perubahan Hidup: Pindah ke tempat baru atau perubahan signifikan lainnya dalam hidup yang menyebabkan terputusnya hubungan sosial.
Kenyamanan dalam Kesendirian
Sebaliknya, kenyamanan dalam kesendirian adalah kemampuan untuk menikmati waktu sendiri dan merasa puas dengan kegiatan yang dilakukan secara mandiri. Ini tidak berarti bahwa seseorang tidak membutuhkan hubungan sosial, tetapi lebih kepada memiliki keseimbangan yang sehat antara waktu sendiri dan waktu bersama orang lain.Â