Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Makanan Berformalin, Mengapa Masih Banyak Terjadi dan Bagaimana Mengatasinya?

25 Juni 2024   05:47 Diperbarui: 25 Juni 2024   05:58 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Norit sebagai karbon aktif. Dokpri.

Baru-baru ini, beberapa bulan yang lalu, terjadi insiden yang cukup mengkhawatirkan saat Presiden Joko Widodo dan keluarganya berlibur di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Presiden dan keluarganya hampir menyantap buah yang mengandung formalin, zat kimia berbahaya yang biasanya digunakan untuk pengawetan.


Kronologi Kejadian
Selama kunjungannya dari 22 hingga 25 April 2023, Jokowi dan keluarga menikmati liburan di Labuan Bajo sekaligus meninjau persiapan venue untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan datang. Di tengah kegiatan ini, tim Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengujian rutin terhadap makanan yang akan disajikan kepada presiden dan rombongan.
Pada salah satu pengujian tersebut, ditemukan bahwa buah yang akan disajikan kepada Presiden Jokowi mengandung formalin. Beruntung, temuan ini terjadi tiga jam sebelum jadwal makan presiden, sehingga buah tersebut dapat segera dipisahkan dan tidak jadi disajikan.


Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap makanan yang dikonsumsi oleh pejabat negara dan masyarakat umum. Formalin adalah zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Menyebabkan berbagai masalah serius  untuk saluran pencernaan, kerusakan organ tubuh hingga penyakit Kanker.


Formalin, atau formaldehida, adalah bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan sebagai pengawet makanan.Para pedagang nakal sengaja memilih formalin karena harganya yang lebih murah jika dibanding pengawet makanan yang diperbolehkan, seperti asam sorbat atau natrium benzoat. Selain murah, formalin juga lebih irit, mudah digunakan karena berbentuk larutan serta mudah didapatkan di toko-toko kimia.


Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin sangat penting untuk menghindari risiko kesehatan. Berikut adalah beberapa ciri yang dapat dikenali secara sepintas berdasarkan  beberapa penelitian :


1. Tahan Lama di Suhu Ruang
Makanan yang mengandung formalin biasanya tahan lebih lama di suhu ruang dibandingkan dengan makanan segar pada umumnya. Contoh: ikan, daging, atau tahu yang tidak mudah busuk meskipun dibiarkan di luar lemari es selama beberapa hari.(Permana & Irmasyanti, 2023).


2. Tekstur yang Lebih Kenyal dan Keras
Formalin dapat membuat makanan memiliki tekstur yang lebih kenyal dan keras dari biasanya. Misalnya, tahu atau daging yang terlalu kenyal dan tidak wajar bisa menjadi indikasi adanya formalin.(Permana & Irmasyanti, 2023).


3. Bau Menyengat dan Tidak Sedap
Makanan yang mengandung formalin seringkali memiliki bau yang menyengat dan tidak sedap, berbeda dengan bau alami dari produk tersebut.(Kahar & Rondonuwu, 2019).


4.Warna yang Tidak Alami
Formalin bisa membuat warna makanan menjadi lebih cerah atau tampak lebih segar daripada seharusnya. Contoh: ikan yang tampak terlalu putih atau berkilau, atau tahu yang terlihat sangat putih. (Hanifah et al., 2023).


5. Tidak Disukai Serangga
Makanan yang mengandung formalin biasanya tidak akan disukai oleh serangga seperti lalat. Jika Anda melihat bahwa makanan dibiarkan di tempat terbuka namun tidak ada lalat atau serangga yang mendekat, ini bisa menjadi tanda adanya formalin.(Sidoretno et al., 2018).


Kemudian apa yang harus dilakukan ketika kita terlambat mengetahui, jika makanan atau minuman yang sudah kita konsumsi mengandung formalin? Misalnya ikan setelah dimasak malah terasa sangat keras.  Atau kita ingin melakukan pencegahan jangan sampai formalin betah bercokol dalam tubuh kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun