Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu dan Duri

25 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   07:05 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di lembut pagi Mawar memekar riang
Warnanya merah merekah terang
Mengusir sepi, mengusung tenang
Seperti mentari, menyapa panjang
Menebar pesona, harum nan cemerlang.

Geliat hidup dalam kelopak lembut
Meski berduri, tak gentar menyambut
Mencari makna dalam tiap debut
Di taman waktu, cinta pun tunduk
Mawar menari dengan gerakan suluk.

Hari berlalu,  Mawar pun layu
Keindahannya pudar, tinggal bayang semu
Namun anggun dalam senja yang syahdu
Meski kini kelopakmu bisu
Kenangan indah takkan pernah berlalu.

Rindu  Mawar tetap mewangi
Walau duri tajam  menanti
Kehadiranmu tetap dirindui
Dalam hati,  dalam mimpi berseri
Mawar dan duri, cinta tak terbagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun