Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Si Manis yang Nagih

7 Juni 2024   15:13 Diperbarui: 7 Juni 2024   16:23 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan setiap individu. Salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari kesehatan adalah pola makan. Banyak orang yang beranggapan bahwa mengonsumsi buah-buahan dan makanan manis adalah bagian dari diet yang sehat. Namun, terdapat dua komponen dalam makanan manis yang sering kali terabaikan dampak negatifnya, yaitu glukosa dan fruktosa. Meskipun glukosa dan fruktosa sering kali dianggap sebagai sumber energi yang baik, penelitian  dari Dr. Kimber L. Stanhope di University of California, Davis. "Fructose, Weight Gain, and the Insulin Resistance Syndrome" menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan dari kedua zat ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius.

Berikut adalah ringkasan dari beberapa penelitian mengenai efek masing-masing jenis gula pada tubuh manusia:


1. Metabolisme dan Penyimpanan Lemak
Fruktosa lebih banyak dikonversi menjadi lemak di hati dibandingkan glukosa, yang dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol, obesitas, dan resistensi insulin.


2. Risiko Penyakit Metabolik
Konsumsi fruktosa yang tinggi secara kronis terkait dengan dislipidemia, resistensi insulin, dan tekanan darah tinggi, meskipun bukti pada manusia kurang kuat dibandingkan pada hewan percobaan .(Tappy & L, 2010).


3. Lemak Visceral dan Sensitivitas Insulin
Fruktosa meningkatkan volume lemak visceral dan menurunkan sensitivitas insulin lebih signifikan dibandingkan glukosa, terutama pada individu yang kelebihan berat badan atau obesitas. 


4. Efek Jangka Pendek dan Panjang
Konsumsi fruktosa dalam jangka pendek meningkatkan trigliserida darah dan resistensi insulin di hati tanpa menyebabkan penumpukan lemak ektopik, sementara dalam jangka panjang dapat menyebabkan sindrom metabolik lengkap pada tikus, dan efek serupa pada manusia.

 
5. Efek pada Profil Hormon dan Metabolik
Konsumsi minuman yang dimaniskan dengan fruktosa meningkatkan trigliserida plasma, menurunkan insulin dan leptin plasma, serta meningkatkan kadar asam urat lebih dari glukosa pada individu obes


Dari data-data ilmiah di atas, akhirnya kita sadar bahwa makan buah-buahan memang bermanfaat bagi kesehatan karena kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidannya. Namun, konsumsi buah yang berlebihan juga dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa konsumsi buah secara berlebihan bisa berbahaya:


1. Kandungan Fruktosa yang Tinggi
Buah-buahan mengandung fruktosa alami. Konsumsi fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan lemak visceral, dislipidemia, dan resistensi insulin. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti obesitas dan diabetes tipe 2 


2. Kalori yang Tidak Disadari
Meskipun buah-buahan rendah kalori dibandingkan dengan makanan olahan, konsumsi dalam jumlah besar tetap dapat menambah asupan kalori harian yang signifikan. Ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun