Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Olahraga Wanita yang Sudah Diangkat Rahim dan Tiroid?

4 Juni 2024   16:35 Diperbarui: 24 Juni 2024   16:34 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsultasi dengan Personal Trainer. Dokpri

Di era modern ini, kesehatan menjadi perhatian utama bagi banyak orang, termasuk  wanita yang telah menjalani operasi Rahim dan Tiroid. Setelah melewati prosedur medis yang signifikan. Tubuh memerlukan waktu untuk pulih dan beradaptasi. Proses pemulihan ini membutuhkan perhatian khusus. Salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan adalah olahraga.


Bagi banyak wanita, operasi Rahim dan Tiroid  akan membawa perubahan besar dalam tubuh mereka. Operasi Rahim,  atau pengangkatan rahim, dapat menyebabkan perubahan hormonal dan fisik. Demikian pula, operasi Tiroid, baik itu pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Hal ini dapat mempengaruhi metabolisme dan keseimbangan hormonal tubuh.
Namun, perjalanan menuju pemulihan bukan berakhir di meja operasi. Justru, pemulihan yang optimal harus melibatkan aktivitas fisik yang teratur. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21173898/)

Olahraga bukan hanya tentang menjaga kebugaran fisik. Tetapi juga tentang memperkuat kesehatan mental dan emosional. Bagi wanita pasca operasi, manfaat olahraga meliputi peningkatan sirkulasi darah, pengurangan risiko komplikasi pasca operasi, dan peningkatan mood dan energi.
Olahraga yang tepat dan terarah dapat membantu mengurangi efek samping pasca operasi, seperti kelelahan, nyeri, dan stres. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, yoga, atau latihan ringan lainnya bisa menjadi langkah awal yang baik untuk mengembalikan kekuatan dan keseimbangan tubuh. Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai rutinitas olahraga pasca operasi, untuk memastikan jenis dan intensitas olahraga yang aman dan sesuai.(https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37659172/)


Seorang wanita berusia di atas 50 tahun dan  telah menjalani Histerektomi dan Tiroidoktomi,  perlu mempertimbangkan status kesehatannya supaya dapat menjalani rutinitas olahraganya dengan baik. Mempertimbankan tingkat kebugaran saat ini, dan tujuan spesifiknya. Berikut adalah panduan langkah demi langkah:


Langkah 1: Memahami Pertimbangan Kesehatan dan Medis
1). Sebelum memulai rutinitas olahraga baru, sangat penting untuk mendapatkan persetujuan medis dari penyedia layanan kesehatan, terutama mengingat riwayat medisnya.
2). Tanpa kelenjar tiroid, dia akan menggunakan terapi penggantian hormon tiroid. Penting untuk memantau tingkat energi dan kesehatannya secara keseluruhan karena ini dapat dipengaruhi kadar hormon.
3). Tidak adanya Rahim dapat mempengaruhi stabilitas inti/core dan kekuatan dasar panggulnya. Perhatian khusus harus diberikan pada latihan yang memperkuat area ini.

Pemeriksaan laboratorium. Dokpri
Pemeriksaan laboratorium. Dokpri
Langkah 2: Tingkat Kebugaran Saat Ini dan Tujuan
1). Tentukan apakah anda pemula, menengah, atau lanjutan dalam hal aktivitas fisik.
2). Tentukan tujuan utamanya, bisa mencakup manajemen berat badan, meningkatkan kesehatan kardiovaskular, meningkatkan kekuatan otot, dan kesehatan secara keseluruhan.


Langkah 3: Merancang Rutinitas Olahraga
Berdasarkan tingkat kebugaran dan tujuan, berikut adalah rutinitas olahraga mingguan yang seimbang:
1). Latihan Kardiovaskular
Frekuensi: 3-5 kali per minggu
Durasi: 20-30 menit per sesi
Jenis: Berjalan, bersepeda, berenang, atau aerobik dengan dampak rendah
Intensitas: Sedang (RPE 5-7)


2). Latihan Kekuatan
Frekuensi: 2-3 kali per minggu
Durasi: 30-45 menit per sesi
Latihan:
Tubuh Atas: Shoulder press dengan dumbel, bicep curls, tricep extensions, chest press
Tubuh Bawah: Squat, lunges, leg press
Inti: Plank, bird-dogs, pelvic tilts
Set dan Repetisi: 2-3 set dengan 8-12 repetisi per latihan
Intensitas: Ringan hingga sedang (RPE 4-6)


3). Fleksibilitas dan Keseimbangan
Frekuensi: 2-3 kali per minggu
Durasi: 15-20 menit per sesi
Jenis: Yoga, Tai Chi, peregangan statis
Fokus: Meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, dan mengurangi risiko jatuh

Konsultasi dengan Personal Trainer. Dokpri
Konsultasi dengan Personal Trainer. Dokpri
4). Latihan Inti/Core dan Dasar PanggulFrekuensi: 3-4 kali per minggu
Durasi: 10-15 menit per sesi
Latihan: Latihan dasar panggul (Kegel), bridges, leg raises

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun