Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Radiologi

28 Mei 2024   07:15 Diperbarui: 28 Mei 2024   07:27 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Baru saja  tersimpan sebuah percakapan 

sebuah kabar bak halilintar
Di hadapanmu, terpampang gambar bagian dalam tubuhmu 

bernuansa hitam putih
Seperti ada kilatan petir dari sudut ruang itu yang membuatmu termangu

terperangah dan terngannga
Tiba-tiba terbayang empat buah kasihmu di rumah

bayangan kesedihanmu kian meruap meninggi

nyaris menyentuh puncak kondensasi

Ah, puncak kondensasi tak boleh jatuh di sini, nanti saja di ruang tunggu!
Sementara sebuah godam tengah memukul-mukul dadamu
Namun kau tarik dia

dan kau remas dalam genggaman jemarimu
Kemudian kau lempar dia di ruang kalbu

Bergegas kau tinggalkan ruang itu

kau tinnggalkan jejak tapak yang membekas
Ingatanmu melayang

mengingatkamu dengan jejak tapak ibu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun