Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hyang Hanjuang

23 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 23 Mei 2024   20:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                   Dokumen pribadi



Dia
Sosok  kering kerontang dengan tulang  iga tipis menyirip
dagingnya seperti kertas dengan permukaan kulit selembut kapas
berwarna ungu cerah saat terpapar sinar matahari
dan ungu pekat menjelang matahari surup dari peredarannya

Dia
Yang berdiri tegak  menjaga tanah, ladang dan sawah
Mengusir hama mengenyahkan hijau gulma
Merawat batu-batu kusam  tembok astana
Merapal mantraguna juga mengalirkan  do'a- do'a

Dan
Dia ada dalam do"a di antara tiang tiang pancang rumah
Dia ada dalam aliran darah dan geliat zarah
Dia hadir dalam akad walimah dan syahadah
Dia pun hadir di antara ketam padi dan duka bernanah

Dia
Yang melakukan perjalanan dari sumedang larang hingga kaharingan
Menjemput sultan dengan kereta gusti ratu kencana jumenengan
Lalu dalam moksa siliwangi menyembunyikan ratu adil  dan rengrengan
Menjadi kebijaksanaan  sanghyang tunggal  dalam hasrat dan bayangan

Dialah 

Hanjuang


Sang pencari jiwa, penghilang jiwa, pengembali jiwa dan pengumpul jiwa
Hyang Wadian  yang merasuk dalam  getaran kehidupan
Jembatan di antara kemarin, kini dan yang akan datang
sehingga manusia dapat hidup dalam tatanan kebaikan dan keindahan

Bandung, 17 Juli 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun