Sri Sunarti
Kelulusan para siswa baik di tingkat SD, SMP, SMA/SMK sudah diumumkan. Euforia kelulusan siswa pada masa sebelum Pendemi Covid 19 dirayakan dengan suka cita . Ada yang dirayakan dengan makan bersama keluarga, ada yang makan bersama dengan teman-temannya, ada yang dengan cara sujud syukur , berbagi sembako pada masyarakat  yang kurang mampu di sekitar sekolah.
Ada juga perayaan dengan berkonvoi kendaraan  dan mencoret-coret tanda tangan di baju mereka. Namun, perayaan vandalisme tersebut dilarang oleh kepala daerah dan kepala dinas setempat yang diteruskan kepada kepala sekolahnya , sehingga perayaan tersebut sudah jarang dilakukan. Hal itu, karena perayaan vandaliseme tidak ada manfaatnya  Lebih baik baju-bajunya diberikan pada yang memerlukan daripada di coret-coret.
Kelulusan merupakan berakhirnya masa pembelajaran di satuan pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Bila SD selama enam tahun dan bila SMP,SMA, dan SMK selama tiga tahun. Perayaan kelulusan tentu disambut dengan suka cita, walaupun kelulusan kali ini dilakukan secara jarak jauh dan melalui daring. Hal itu , karena para siwa dalam keadaan di rumah saja.Namun, Para guru dan Kepsek serta TAS bekerja di rumah , walaupun dengan sistem piket, mereka ke sekolah. Rapat kelulusan  melalui rapat dewan guru yang dipimpin kepala sekolah ada yang dilaksanakan secara tatap muka dengan mentaati protokol kesehatan dan ada yang melalui daring.
Pada masa Pendemi Covid 19 ini, perayaan kelulusan tidak semarak pada masa sebelumnya. Namun, tidak mengurangi rasa syukur para siswa dalam menyikapi pengumuman kelulusan tersebut. Sejak masa Pendemi Covid 19 pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dan ujian nasional pun tidak dilaksanakan. Sampai-sampai kelulusan diumumkan secara daring juga.
Perasaan suka cita dirasakan para siswa, orang tua, dan para guru. Pengumumannya ada yang melalui website sekolah, email, dan WA.Semua disikapi dengan rasa syukur Bentuk rasa syukurnya ada yang sujud syukur, ada yang berbagi pada masyarakat yang terdampak Pandemi Covid 19, dan ada yang selfi bersama  gadget yang berisi pengumuman kelulusannya. Bahkan ada  yang menuliskan di status medosnya sebagai  Lulusan Angkatan Corona atau Lulusan Angkatan Covid 19.
Sebelum dan setelah kelulusan biasanya ada perayaan perpisahan, pelepasan atau purnawiyata yang dilaksanakan di sekolah, di gedung pertemuan, ataupun di hotel. Sehubungan dengan Pendemi Covid 19 yang melarang kerumunan , kegiatan perpisahan pun tidak dilaksanakan. Angkatan kelulusan tahun ini rasanya ketika masuk awal sekolah disambut dengan MOS , tetapi ketika keluar lulus sekolah dilepas dengan perayaan pelepasan.Â
Terasa sedih bagi para siswa, orang tua, dan para guru, tetapi demi kebaikan bersama dalam memutus mata ranti penularan Covid 19. Namun, kelulusan ini memiliki kesan tersendiri sebagai bahan cerita kelak ke anak cucu bahwa pengumuman kelulusan pada masa Pendemi 19 ini unik.Pengumuman dan perayaan kelulusan pada masa Pendemi Covid 19 tidak  ada euforia seperti tahun sebelumnya. Namun, yang penting makna dan pesan akhirnya bahwa Pendemi Covid 19 tidak menyurutkan para siswa untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H