Mohon tunggu...
Sri Sulandari
Sri Sulandari Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga dengan dua anak, tinggal di Yogya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penantian

14 September 2013   04:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:55 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PENANTIAN

Sore ini rinduku padamu
semakin membias
seperti senja
yang makin meremang
gelap pun datang
malam menjelang
dalam temaramnya
aku menyembunyikan gamang
menyimpannya
di sebalik bebatuan
yang kokoh dalam rembang petang

aku hanya ingin bernyanyi
aku hanya ingin menari
dalam pelukan keriangan
bersama bayangmu yang meraja

dalam setiap ingatku
bersama harummu yang menguasai
setiap hembus dan tarik nafasku
akan kutunggu hadirmu
hingga bebatuan ini berembun di ujung malam
aku yakin kau pasti datang
aku yakin aku kan kau bawa pulang
membebaskanku dari penjara yang bernama sepi

teringat kisah derita sang jelita,
dialah Jonggrang
ya Rara Jonggrang,
betapa mengharu biru kisah sang jelita,
tapi aku bukanlah Rara Jonggrang
yang harus terpasung dalam perihnya cinta dan penantian
terpenjara ribuan tahun dalam arca penggenap candi.

16 Agustus & 14 September 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun