DENDAM
"apa sih yang sedang kau lakukan dan rencanakan?"
terbaca sebuah pesan di ponselku.
"aku sedang membunuh" jawabku.
membunuh rasa yang seharusnya tidak perlu hidup dan tumbuh
tidak akan tangis mengiringi kematiannya
tidak akan ada tawa karena kepergiannya
hambar
hampa
tiada
aku ingin membunuhnya
perlahan saja
agar tertuntaskan
segala sakit yang mengiringinya.
***
TERBUNUH
Tersungkur,
dalam tikaman
teramat perih dan dalam.
tak ada darah mengalir,
namun bekas lukanya
sanggup hentikan aliran darah,
hentikan setiap hembus
dan tarikan nafas
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H