Mohon tunggu...
Sri Sulandari
Sri Sulandari Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga dengan dua anak, tinggal di Yogya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dendam Terbunuh

13 September 2013   17:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:56 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DENDAM

"apa sih yang sedang kau lakukan dan rencanakan?"
terbaca sebuah pesan di ponselku.
"aku sedang membunuh" jawabku.

membunuh rasa yang seharusnya tidak perlu hidup dan tumbuh
tidak akan tangis mengiringi kematiannya
tidak akan ada tawa karena kepergiannya

hambar
hampa
tiada
aku ingin membunuhnya
perlahan saja
agar tertuntaskan
segala sakit yang mengiringinya.

***

TERBUNUH

Tersungkur,
dalam tikaman
teramat perih dan dalam.

tak ada darah mengalir,
namun bekas lukanya
sanggup hentikan aliran darah,
hentikan setiap hembus
dan tarikan nafas

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun