Dalam sujud panjangku, dalam air mata yang menetes di mukenaku
tak habis-habisnya kuberjuang menggedor-gedor pintu langitNya
jatuh bangun memaksa Dia menjatuhkan takdir terbaik untuk kita
agar kelak kita bisa kembali bersama
Namun, setiap kali aku berusaha melembutkan hatimu
justru kautikam lukaku yang masih menganga
kaulemparkan kembali aku ke jurang yang tak memiliki dasar
dan aku terlalu malu untuk menjerit minta tolong
Hingga aku lelah berdoa tentangmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!