Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Pegiat Literasi Nusantara Pendiri PMA Literasi Istikamah, bersinergi dengan PGRI dan Guru di seluruh Nusantara yang memiliki passion Menulis dan pemerhati pendidikan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uang Palsu

9 September 2022   05:43 Diperbarui: 9 September 2022   05:45 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 UANG PALSU

Oleh : Sri Sugiastuti


Bagaimana  perasaan Anda saat dituduh sebagai pengedar uang palsu? Pasti malu dan merasa dirugikan secara moral dan mental. Hal ini dialami Pak Kanjeng.

Bu Kanjeng yang mengikuti kronologi peristiwa itu senyam- senyum saja. Pasalnya Bu Kanjeng yakin bahwa perjuangan Pak Kanjeng meminta keadilan, sekaligus pembelajaran tidak akan berbuah manis.

Apakah Anda penasaran dengan kejadian ini? Jadi  tanggal 6 September 2022. Bu Kanjeng mencairkan tabungan Emasnya di Pegadaian cabang Sumber Solo. Pelayanan petugas sangat bagus, ramah dan cepat. Biasanya uang ditranfer masuk rekening nasabah.
Hal ini sangat nyaman dan aman.

Namun kali ini, petugas memberikan dalam bentuk Cash, alias uang tunai. Terpaksa diterima karena uang akan segera digunakan untuk membayar pesanan pintu  dan jendela. Bu Kanjeng minta dijadikan 2 amplop. Sebelumnya diminta untuk hitung ulang, tetapi alat hitung tidak ada. Pak Kanjeng pun menolak untuk menghitung uang 20 juta secara manual. Langsung uang diterima.

1 amplop untuk DP bayar pintu dan jendela. Yang 1 amplop dibawa ke ATM untuk setor tunai. Semua berjalan mulus. Tetapi ada 1 lembar uang seratus ribuan yang ditolak.  Langsung uang itu diserahkan ke Pak Kanjeng.


"Untuk beli bensin saja Pak," ujar Bu Kanjeng. Uang itu  berpindah ke dompet Pak Kanjeng yang isinya tidak pernah ada lembaran merahnya.

Kejadian yang menghebohkan terjadi saat uang itu digunakan untuk beli bensin di SPBU ditolak.  

"Pak ini uang palsu, Bapak dapat dari mana? " Cecar petugas SPBU. Uang itu Langsung  disobek. Uang palsu dan Pak Kanjeng difoto. Mau dilaporkan sebagai pengendar uang palsu. Tentu saja Pak Kanjeng marah campur malu.

"Siang ini juga saya harus ketemu petugas pegadaian yang memberi uang palsu. Saya mau minta ganti," Niat Pak Kanjeng sudah bulat. Bu Kanjeng tak bisa mencegah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun