Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Pegiat Literasi Nusantara Pendiri PMA Literasi Istikamah, bersinergi dengan PGRI dan Guru di seluruh Nusantara yang memiliki passion Menulis dan pemerhati pendidikan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Gambar dan Optimalkan Belajar Menulis ABK

3 September 2022   22:34 Diperbarui: 3 September 2022   22:38 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak Tunarungu adalah anak yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau ketidakfungsian sebagian atau seluruh alat pendengaran sehingga mengalami hambatan perkembangan bahasanya. Tin Suharmini (2009:35) mengemukakan tunarungu dapat diartikan sebagai keadaan dari seorang individu yang mengalami kerusakan pada indera pendengaran sehingga menyebabkan tidak bisa menangkap berbagai rangsang suara, atau rangsang lain melalui pendengaran.

Kondisi anak tunarungu yang miskin dalam kosakata menyebabkan anak tunarungu dalam menafsirkan sesuatu secara negative atau salah sehingga menjadi tekanan pada emosinya yang dapat menghambat perkembangan pribadinya dengan penampilan sikap menutup diri, bertindak agresif atau malah ragu-ragu, sulit memahami kata-kata abstrak, sulit mengartkan kata-kata yang mengandung kiasan, mengalami gangguan bicara.

Pelajaran Bahasa Indonesia yang diperuntukkan bagi anak tunarungu terutama dalam keterampilan membaca  kalimat agar mereka bisa menuangkan untuk bisa berkomunikasi dengan teman ataupun masyarakat umum seperti tujuan kita dalam pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus secara luas yaitu Anak Berkebutuhan Khusus bisa terjun di masyarakat umum seperti layaknya anak normal bahkan bisa bekerja di suatu lembaga milik pemerintahm maupun swasta.

Dalam hal inilah pelajaran Bahasa Indonesia sangatlah penting bagi anak tuarungu. Pelajaran bahasa Indonsia memilki peran sentral dalam perkembangan intelektual, kematangan emosional dan social. Dengan bahasa anak bisa memahami buku-buku bacaan yang kaya akan ilmu pengetahuan.akan tetapi untuk memahami bahasa bagi Anak Tunarungu tidaklah mudah perlu ketekunan, kesabaran, keuletan, keseriusan baik dari guru maupun siswa sendiri.

Dari proses mengenal kata dengan makna sampai mampu mewujudkan dalam bentuk tulisan ada empat komponen keterampilan yang perlu dikuasai dalam kemampuan berbahasa. Empat komponen ketrampilan tersebut : 1) keterampilan menyimak (listening skills), 2) keterampilan berbicara (speaking skills), 3) keterampilan membaca (reading skills), 4) keterampilan menulis (writing skills).

Di dalam buku ini akan ditemukan  bagaimana MEDIA GAMBAR dapat mengoptimalkan  KEMAMPUAN MENULIS SISWA TUNA RUNGU. Berharap buku ini  bisa jadi referensi dan memotivasi para guru yang mengajar siswa berkebutuhan khusus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun