Hari masih pagi ketika Bu Kanjeng dan Pak Kanjeng melintasi jalan itu. Rute yang biasa dilewati dalam aktivitas jalanpagi rutin yang mereka lakukan.
Ada peristiwa tragis yang terjadi. Bu kanjeng menjadi salah satu saksi mata dari peristiwa itu. Saat itu juga datang reporter TV lokal yang ingin meliput berita itu. Bu Kanjeng pun bersedia ketika diminta untuk diwawancarai sebagai saksi mata.
Dengan penuh percaya diri Bu Kanjeng menyampaikan kronologi kejadian tragis yang terjadi tadi pagi.
“Peristiwa tadi pagi begitu cepat terjadi. Bus yang melaju kencang tanpa ampun, mengakibatkan roda depan dan roda belakang melindasnya….. Seketika terlihat tetesan darah dan daging yang berceceran. Saya melihat tukang becak dan beberapa orangmendekat untuk menyelamatkannya. Sementara Saya hanya tertegun tak bisa berkata apa apa. Lalu salah seorang menunjuk ke arah saya, seperti memberiisyarat. Dan memang benar. Tak lama orang itu datang dengan wajah panik. “ Daging ayam saya jatuh dan terlindas bus.”Ia jongkok dan mengambil tas kreseknya lalu memunguti daging ayam yang tersisa itu .”
Bu Kanjeng ingin meneruskan reportasenya, tetapi reporter dan kameraman itu keburu ngacir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H